Bupati Bandung: Selama Merebaknya Covid-19, Omzet Penjualan Daging Ayam Alami Penurunan

BUPATI BANDUNG (KIRI) SAAT DOA BERSAMA ANAK YATIM. (HUMAS JABAR)
Bupati Bandung H. Dadang M Naser  menuturkan, selama merebaknya covid-19 harga jual daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung mengalami penurunan.

Ini semua terjadi, terangnya, karena omset restoran dan hotel di Kabupaten Bandung terus menurun. Oleh karena itu, Distan  (Dinas Pertanian) bersama Aspartan (Asosiasi Pasar Tani) Kabupaten Bandung akan melakukan trobosan dengan sistem penjualan online.
Baca juga: Cegah Corona Meluas, Polisi Tutup Sebagian Jalan Raya di Bandung 
"Selain untuk menstabilkan kembali harga daging ayam, hal tersebut juga dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya,” imbuh Dadang saat melakukan doa bersama dengan sejumlah santri dan anak yatim  melalui teleconference, di rumah dinasnya di Soreang, Jumat lalu (27/3/2020).
Kegiatan doa bersama yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Burdah Kutawaringin, KH. Ahmad Busiri Muslim ini dalam upaya memohon kepada Alloh Subhannahu Wa Ta'ala agar wabah virus corona cepat berakhir.

"Jelang bulan suci ramadhan 1441 H, kami bersilaturahmi sekaligus melakukan doa bersama dengan sejumlah santri dan anak yatim, agar wabah virus corona ini cepat berakhir," ucap Bupati Dadang Naser dilansir Humas Pemprov. Jabar.
Bupati mengatakan, biasanya doa bersama digelar di Masjid Al-Fathu, Lapang Upakarti atau di Dom Bale Rame Sabilulungan. Namun karena virus corona, kegiatan itu dilakukan melalui teleconference dengan sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung.
Bupati menerangkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk tafakur (renungan) masyarakat Kabupaten Bandung di tengah penyebaran Coronavirus Desease (Covid-19).
“Tentunya ini merupakan salah satu upaya spiritual, disamping ikhtiar yang telah kami lakukan untuk menekan penyebaran virus, seperti penyemprotan disinfektan di area publik serta instruksi physical distancing kepada masyarakat,” terang Dadang Naser.

Sementara menghadapi bulan Ramadhan, pihaknya masih mengkaji terkait penerapan lockdown di Kabupaten Bandung.
“Bersama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Bandung, kami akan mencari strategi yang tepat. Kami akan memetakan terlebih dahulu kegiatan-kegiatan selama Ramadhan sampai menjelang Idul Fitri, seperti shalat tarawih dan mudik. Dari sana, dapat kita tarik kesimpulan apakah Kabupaten Bandung perlu menerapkan lockdown atau tidak,” urainya. (alfa/ulul).

Subscribe to receive free email updates: