Kesbangpol Jambi Pantau Potensi Paham Radikal


Sigit Eko Yuwono
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi, terus memantau dan melakukan pemetaan terhadap potensi paham radikalisme yang sudah masuk ke beberapa kabupaten di Jambi.

Kabid Penanganan Konflik Kesbangpol Provinsi Jambi, Sigit Eko Yuwono, di Jambi Sabtu, mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan dan pemetaan potensi paham radikalisme di Provinsi Jambi yang sudah masuk dan terpapar di beberapa kabupaten sehingga diperlukannya sosialisasi pencegahannya.

"Kamis saat ini Kesbangpol Jambi sedang melakukan pemantauan, pemetaan dan terus melakukan pengawasan terhadap sekelompok orang yang terpapar paham radikalisme di beberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi," katanya dilansir Antara.

Langkah yang dilakukan pihak Kesbangpol Jambi adalah dengan melakukan sosialisasi pencegahan terhadap paham radikalisme di kalangan generasi muda di Jambi, hal itu dilakukan karena hal itu sudah terbukti di beberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi ada beberapa kelompok yang sudah terpapar paham radikalisme.

"Buktinya dari beberapa kejadian terakhir dalam beberapa waktu lalu yang ditangani Densus 88 bahwa di Jambi sudah ada jaringannya dan terakhir seorang terduga teroris ditembak mati di Riau dan pelakunya adalah warga Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi," kata Sigit Eko Yuwono.

Sementara itu untuk kasus terduga teroris yang ditembak mati oleh tim Densus 88 di Riau pada Kamis (6/2). Tim Dokkes Polres Tebo, pada Jumat (07/2) sekitar pukul 18:00 WIB mengambil sample DNA terhadap Rafikoh (22) maupun Adzrirl (7 bulan) yang merupakan istri dan anak kandung pelaku terduga teroris WF.

Pengambilan sample DNA berupa air liur istri dan anak WF untuk mencocokkan ciri-ciri fisik terduga teroris dengan keluarganya, yang mana pengambilan sample DNA ini dilakukan di rumah kediaman Nasrun warga Desa Teluk Pandan Rambahan yang merupakan keluarga terduga teroris. Pengambilan air liur tersebut langsung disaksikan oleh Kapolsek Tebo Ulu Iptu Iswahyudi, Kades Teluk Pandan Rambahan Razali, pihak kecamatan, keluarga terduga teroris dan warga sekitar.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait hasil DNA tersebut, air liur diambil untuk mencocokkan apakah istri dan anak ini benar keluarga terduga teroris. (ant/ulul).

Subscribe to receive free email updates: