37 Siswa MIN Kota Semarang Lolos Babak Penyisihan Olimpiade


37 SISWA FOTO BERSAMA MERAYAKAN SUKSES BABAK PENYISISIHAN (KEMENAG JATENG)

MIN Kota Semarang kembali berprestasi dalam ajang olimpiade nasional yang kali ini digelar oleh Topaz Global Education. Sebanyak 37 siswa lolos babak penyisihan Kota Semarang 2 yang dilaksanakan di MI Keji Jl. Yudistira Raya Desa Keji Ungaran, Ahad pekan lalu (2/2/2020).

Dari daftar nama yang dikirimkan pihak panitia pada Kamis, (6/2/2020) tercatat 21 anak lolos pada olimpiade Matematika, 15 anak lolos pada olimpiade Sains, dan 1 anak lolos pada olimpiade Bahasa Inggris.
Menanggapi prestasi luar biasa di bidang olimpiade ini, Fithriyah Widhihastuti selaku Tim Bina Prestasi bersama Siti Musyarofah mengaku telah membuat support system antara orangtua dengan guru.

Support system ini dilakukan dengan memberikan pengumuman lomba ke WA groupkKelas dan  membuka kesempatan seluruh orangtua murid untuk mendaftarkan anaknya mengikuti lomba. Kemudian Tim Bina Prestasi membuat support system dengan guru kelas, agar guru kelas memberikan latihan soal kepada siswa sekaligus membimbingnya.

“Alhamdulillah, doa kita dikabulkan bapak ibu, kita bisa ramai-ramai nyarter bus ke Salatiga untuk mengikuti babak final provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya dilansir situs Kemenag Jateng.

Ditambahkan,  dari 37 siswa yang lolos, sebanyak 27 siswa mereka masih duduk di kelas 1 dan 2, sementara sisanya menyebar dari kelas 3 hingga kelas 6.

Saat dikonfirmasi mengenai hasil ini, salah satu guru kelas 1, Siti Daimah membenarkan dengan capaian hasil tersebut dan menuturkan support system yang dibangunnya.
“Kelas 1.A ada 9 siswa  yang ikut, alhamdulillah 7 anak lolos. Dengan bekal latihan soal yang diberikan guru kelas dan belajar di rumah dengan orangtua, anak-anak bisa lolos,” ungkapnya.

Sementara di kelas 2, Anita Nur Azizah  selaku guru kelas 2.B merasa cukup lega karena bisa meloloskan 6 anak di olimpiade Matematika dan 2 anak olimpiade Sains.

“Selamat kepada anak-anak yang lolos, tetap semangat bagi anak-anak yang belum lolos, besuk lebih sungguh-sungguh lagi latihannya,” ungkap Anita saat menyampaikan kabar gembira pagi itu di depan anak-anak kelas 2.B.

Menurutnya, support system yang dibangun juga sama, di madrasah anak-anak diberi latihan soal, di rumah orangtua membantu mengerjakannya. Esuk harinya, di madrasah guru tinggal membahas soal-soal latihan yang sudah dikerjakan di rumah.

Sama halnya dengan Sri Marginingsih guru kelas 2.C, yang mengirimkan 6 anak dan semuanya lolos.

 “Alhamdulillah bersyukur, semuanya bisa lolos.  Upaya mencarikan soal latihan, membahas bareng  bersama anak-anak, dan memberi jam tambahan setelah pulang membuahkan hasil yang gemilang,” tuturnya.

Dengan  hasil ini orangtua menanggapi positif langkah yang diambil oleh Tim Bina Prestasi dan berharap support system yang dibangun juga diterapkan untuk mempersiapkan babak final yang akan digelas pada 22 Marat 2020.
“Alhamdulillah matursuwun pandongane bapak ibu guru. Terima kasih juga untuk bimbingannya, mohon doa restunya semoga lancar di babak berikutnya,” ungkap Anas salah satu orangtua siswa.

Mewakili pihak madrasah, Subiyono selaku kepala madrasah mengucapkan terima kasih atas kerja keras Tim Bina Prestasi, Guru Kelas, dan orangtua untuk membawa anak-anak lolos ke tahap berikutnya.

“Semoga pada babak final, anak-anak bisa sukses mengharumkan nama MIN Kota Semarang," harapnya. (kemenag/alfa).

Subscribe to receive free email updates: