Longsor di Sukajaya Bogor, 6 Tewas 4.146 Warga Mengungsi



Longsor di Sukajaya (bogoronline.com).
Korban tewas akibat longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor mencapai 6 orang. Sementara, 8 orang mengalami luka berat, dan 16 orang lainnya luka ringan.
Dikutip bogoronline.com, longsor di Sukajaya juga merusak 766 rumah dan memaksa 4.146 warga mengungsi. “Masih ada tiga warga di Desa Harkatjaya yang dilaporkan hilang,” kata Kapolsek Cigudeg, Kompol Bektiyana kepada wartawan, Sabtu (4/1/2020).
Longsor di Sukajaya ini terjadi pada Rabu 1 Januari 2020. Sedikitnya ada sembilan desa yang terkena dampak bencana longsor besar ini.
Hingga saat ini, tim evakuasi gabungan masih melakukan penyisiran dan evakuasi korban.
Baca juga: Melalui Kades Bojonggede, Warga RT 12 Pondok Bambu Kuning Bantu Korban Banjir Bogor 
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo  dan Menteri Koordinator Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu sore (4/1).
Menurut Kepala BNPB saat ditemui dilapangan mengatakan menyiagakan satu unit helikopter di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Jawa Barat, karena sebagian wilayahnya terisolir lantaran sejumlah akses jalan darat terputus. "Helikopter akan diperbantukan untuk melakukan upaya pendorongan logistik, dan juga mungkin evakuasi warga yang sakit dan terisolir," ujarnya seperti dilansir Diskominfo Kab. Bogor. Menurutnya, tidak semua akses darat terputus di Kecamatan Sukajaya, hanya saja jika ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat akan membutuhkan waktu yang cukup lama. "Saya dengar dari Pak Danrem dan Pak Wakil Bupati Bogor butuh waktu cukup lama untuk menuju kemari dengan jalan darat," kata Doni. Meski begitu, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya, berdasarkan laporan cuaca yang ia terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan masih akan terus terjadi hingga bulan Februari. "Oleh karenanya seluruh perangkat pemerintah di daerah baik kabupaten kota sampai tingkat desa, bahkan RT dan RW, harus betul-betul memahami dulu potensi ancaman ke depan," tuturnya. Doni meminta masyarakat sementara tidak dulu tinggal di rumah yang di bawah ketinggian. Karena hal itu dianggapnya berisiko tinggi terkena longsor maupun banjir susulan.
"Tadi sudah disampaikan Pak Wakil Bupati, tidak boleh lagi ada yang berada di rumah, itu satu langkah yang sangat tepat, untuk menghindari jatuhnya korban berikutnya. Kenapa demikian? Karena kelihatannya rumah-rumah yang ada di kemiringan lebih dari 30 derajat itu sangat berisiko untuk longsor, atau bahkan terimbun longsoran," paparnya. Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku bahwa jajarannya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) akan menghitung berapa ruas jalan dan jembatan yang rusak di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu. (alfa/ulul).

Subscribe to receive free email updates: