KH. Amiruddin Nahrawi Staf Ahli Gubernur Sumsel Raih Anugerah FKDMI Award 2019



KH. Amiruddin Nahrawi (kanan) tengah menerima penghargaan (foto dok fkdmi).
KH. Amiruddin Nahrawi mendapatkan penghargaan “Anugerah FKDMI Award 2019” dari Pengurus Pusat Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia. KH. Amiruddin Nahrawi yang kerap disapa Cak Amir disamping sebagai seorang Mubaliigh, saat ini juga menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan Bidang Hubungan Antar Agama.
Penghargaan tersebut diberikan pada Halaqoh Dakwah dan puncak peringatan Harlah ke-24 Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia, di Hotel Bintang Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2019).
Acara yang mengusung tema “Implementasi Nilai Kebangsaan di Kalangan Generasi Muda dalam Menangkal Radikalisme dan Intoleransi dalam Dunia Dakwah” ini dibuka  oleh Asrorun Niam Sholeh sebagai Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora dan  Muhammad Fuad Nasar  sebagai Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia.

Baca juga: KH. Amiruddin Nahrawi Diangkat Sebagai Mitra Dakwah Pegadaian
Saat menyampaikan materinya, KH. Amiruddin Nahrawi mengatakan para generasi muda harus mempertebal rasa cinta tanah air, saat ini banyak sekali persoalan di negeri ini yang menyangkut rasa Nasionalisme.
Baca juga: Ulama Jabar Ikuti Workshop Dakwah Digital
“Cara mempertebal rasa Nasionalisme harus di mulai dengan mengenal sejarah, dimana para ulama, pemimpin bangsa, cendikiawan dahulunya bersatu untuk memerdekakan bangsa Indonesia,”katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima TVHaji,net, Senin.
Selain itu sebagai  pendakwah ia juga mengingatkan agar kiranya berdakwah dengan ramah, memberikan kesejukan, ketentraman serta rasa damai kepada masyarakat.
”Jangan malah memprovokasi rakyat hingga rakyat terpancing emosinya untuk melakukan hal-hal yang tidak di inginkan”, pungkas pria yang kerap di sapa Cak Amir.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Moh. Nur Huda mengatakan, kondisi bangsa Indonesia yang kian terancam dari paham radikal dan gerakan intoleransi sudah seharusnya dicarikan solusi konkret agar NKRI tetap utuh dan kokoh.
“Maka kebutuhan saat ini adalah menguatkan pilar-pilar dakwah dengan narasi nilai-nilai toleransi,” katanya pada pembukaan Halaqoh Dakwah dan FKDMI Award dalam rangka Peringatan Harlah Ke-24 FKDMI.
Huda menuturkan bahwa sebagai dai muda, FKDMI merasa terpanggil untuk turut serta meneguhkan kembali nilai-nilai toleransi dalam rangka melawan gerakan radikalisme dan intoleransi.
“Sebab ancaman tersebut bertentangan dengan ajaran Islam dan berdampak pada perpecahan antar umat dan warga negara Indonesia,” ujarnya.

Huda menegaskan bahwa FKDMI tertuntut untuk mengembangkan sistem dakwah yang lebih masif, efisien dan efektif untuk ikut menyelesaikan ancaman radikalisme dan intoleransi di tengah-tengah masyarakat.
Hadir juga sebagai narasumber Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Muchtar Ngabalin, Staf Khusus Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) M Suaib Tahir, Sekjen Lembaga Persahabatan Ormas Islam KH Luthfi Attamimi, Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara KH Nuril Arifin Husain, CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali, dan Founder/CEO Santri Online sekaligus Ketua Umum Yayasan Santri Progresif Abdul Wahab. (rls/azka).

Subscribe to receive free email updates: