Tingkat Perceraian di Jawa Barat Tinggi, Kemenag Lakukan Intervensi

Foto Kemenag Tasikmalaya


Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya menggelar  Bimbingan Pengelolaan Keuangan Keluarga yang diikuti oleh 15 pasang suami isteri perwakilan dari berbagai Kecamatan di Kota Tasikmalaya, Senin (28/10/2019) di Aula eks Kementerian Agama Kota Tasikmalaya Jl. Cilolohan Tawang.

Hadir menjadi salah satu narasumber, Kepala Kantor kemenag Kota Tasikmalaya, H. Hilmy Riva’i. Diawal paparannya Hilmy memberikan apresiasi kepada peserta yang telah hadir dalam kegiatan yang menurutnya penting untuk menambah wawasan mengenai bagaimana mengelola keuangan yang baik.
“Kami berterimakasih meski disela kesibukan para peserta bisa memenuhi undangan untuk ikut kegiatan, semoga sedikit banyak member nuansa baru tentang pengetahuan ekonomi keluarga,” ujarnya seperti dilansir website Kemenag Jabar.
Menengok ke belakang, semasa ia mengambil pendidikan doctoral, materi penelitian dalam disertasi Hilmy adalah mengenai perceraian. Hasil penelitian ia menemukan fakta bahwa masalah ekonomi adalah salah satu pemicu tingginya perceraian.
Hilmy menambahkan , Data BADILAG  menyebutkan tahun 2017 terdapat 374.516 perkara yang terdiri atas cerai talak dan cerai gugat, menjadi mayoritas penyebab perceraian adalah permasalahan ekonomi keluarga dan perselisihan yang tiada henti.

“Hal ini menunjukan ada fenomena yang mengkhawatirkan, pemerintah tidak bisa tingal diam, harus ada intervensi pemerintah melalui program yang teat guna dan tepat sasara,” jelasnya.

Baca juga: Angka Perceraian di Indramayu Masih Tinggi
Baca juga: Angka Perceraian di Jatim Tertinggi, Gubernur Khofifah Ungkap Penyebabnya

Karenanya menurut Kakankemenag pemerintah melakukan berbagai upaya dalam rangka membangun keluarga yang kokoh melalui berbagai program, salah satunya adalah program Bimbingan Pengelolaan Keuangan Keluarga. Harapannya melalui kegiatan ini bisa membekali para pasangan suami istri tentang pengelolaan ekonomi keluarga yang pada akhirnya bisa menekan angka perceraian.
Terakhir ia berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan sampai akhir dan betul – betul menyerap segala informasi berharga yang disampaikan narasumber. Informasi yang diberikan dalam kegiatan ini tentunya adalah hasil kajian dan menjadi hal penting yang harus disampaikan sebagai bekal dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah. (ulul/alfa).

Subscribe to receive free email updates: