Menag sebut UIN Maliki Malang Al-Azharnya Indonesia


Foto Kemenag

Menteri Agama Jenderal (TNI) Fachrul Razi mengatakan bahwa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang merupakan universitas yang luar biasa.

Selain itu, atas pesatnya kemajuan UIN Maliki Malang, Menag menyematkan kampus tersebut sebagai “Al-Azharnya Indonesia”.

Hal itu disampaikan Menag saat mengisi kuliah tamu di Kampus UIN Maliki Malang. Acara bertema “Mengukuhkan Nilai Nilai Agama dan Kebangsaan Dalam Menangkal Radikalisme Menuju Indonesia Maju” ini dihadiri ratusan mahasiswa UIN Maliki Malang di Malang, Jawa Timur.

“Di mata saya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini adalah Al-Azharnya Indonesia,” ujar mantan Wakil Panglima TNI ini di hadapan ratusan mahasiswa, civitas akademika, para ulama, dan undangan yang hadir kutip Kamis (21/11/2019) website resmi Kemenag.

“Sejak menjadi UIN pada 2014 lalu banyak mahasiswa asing yang menimba ilmu di sini. Tercatat saat ini terdapat lebih 400 mahasiswa asing yang berasal dari 32 negara di UIN Maliki Malang,” ujar Menag diikuti aplaus ratusan mahasiswa.
Beberapa waktu lalu diberitakan hidayatullah.com, Rektor UIN Maliki Malang pada saat itu, Prof Dr Mudjia Rahardjo di tahun 2015 pernah mengutarakan keinginannya menjadi kampus UIN Maliki Malang seperti Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.

“Kita ingin ada universitas Islam selain Al-Azhar yang mempunyai peranan besar bagi dunia. Karena itu kami akan terus bekerja keras untuk mewujudkan mimpi itu,” ungkapnya kepada wartawan seusai pembukaan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) IV di Auditorium UIN Maliki lantai 4, Senin, (23/11/2015).

Berkaitan dengan peranan besar sebuah kampus, Prof Mudjia menyatakan bahwa universitas harus mampu menjembatani kepentingan masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang damai.
Maka dari itu, lanjut Prof Mudjia, tugas universitas jika hanya bertumpu dengan apa yang disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi, saat ini sudah sangat tidak relevan.

“Ada tugas lain, yaitu universitas sebagai penegak moral dan penyuara kebenaran. Inilah yang kami perjuangkan setelah tri dharma pendidikan,” jelasnya. (hdy/ulul).

Subscribe to receive free email updates: