Kemenag Akan Gelar Konferensi Internasional Keagamaan dan Pendidikan


Foto Humas Kemenag
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Balitbang dan Diklat Kemenag akan menggelar konferensi internasional tentang keagamaan dan pendidikan atau International Conferece on Religion and Education (INCRE). Gelaran perdana ini akan berlangsung di Bintaro, Tangerang, 8-10 Oktober 2019.
Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag, Abd Rahman Mas'ud mengatakan,  INCRE 2019 akan mempertemukan para tokoh agama dan pakar pendidikan dunia. Menurutnya, ada tiga tujuan dari pertemuan ini. Pertama, menguatkan sikap moderasi beragama sesama negara ASEAN melalui pendidikan agama.
Kedua,  merumuskan pemikiran tentang agama dan pendidikan agama yang mampu merespon tantangan dunia kotemporer. "Tujuan ketiga, mendialogkan berbagai pemikiran agama dan pendidikan agama dalam menjawab permasalahan kekinian," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/10/2019).
INCRE 2019 rencananya akan dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga akan menyampaikan Keynote speech. Dalam plenary session, akan hadir sejumlah narasumber, antara lain: Prof.Dr. Mounir Rousiss (Dekan Fakultas Ushuludin Universitas Zaitunah Tunisia), Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA (Guru Besar UIN Jakarta), Prof. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D. (Kepala Badan Litbang dan Diklat). Akan hadir juga narasumber dari 10 Negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei, Timor Leste dan Philipina).
Kegiatan ini, lanjut Rahman, dilengkapi dengan presentasi 80 makalah terpilih dari kegiatan call for paper. Diperkirakan, akan hadir 120 peserta aktif dan 80 peserta undangan saat pembukaan.
“Target kegiatan ini adalah, pertemuan dan komunikasi tokoh umat beragama negara-negara ASEAN, terjadinya pertemuan gagasan dan pemikiran agama dan pendidikan dalam menjawab berbagai persoalan," tutur Kabadan.
"Hasilnya adalah naskah naskah kerjasama antar negara ASEAN dalam pengembangan moderasi beragama dan pendidikan serta tersusunnya prosiding internasional yang terindeks global,” sambungnya.
Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Amsal Bahtiar mengatakan INCRE 2019 merupakan perluasan dari kegiatan rutin konsultasi pemerintah dengan tokoh agama. Sejak 2010, Balitbang Diklat Kemenag menggelar pertemuan tingkat nasional guna membahas beberapa permasalahan seperti pendidikan, hisab rukyat, masalah haji, produk halal dan ekonomi umat.
Pertemuan ini dikenal dengan “Halaqah Ulama Nasional”. Ada sejumlah tokoh ulama dan cendekiawan nasional yang terlibat, antara lain: KH Sahal Mahfudz (alm), KH Maemun Zubeir (alm), KH Tholhah Hasan (alm), KH Hasyim Muzadi (alm), Prof Malik Fajar, Prof. Dr. Azumardi Azra, KH Afifuddin, dan Prof, Dr. Kh Said Agiel Siroj.

Baca juga: UIN Riau Gelar Konferensi Internasional tentang Diskursus Keagamaan Pro Lingkungan
Baca juga: Inilah 10 Rumusan Konferensi Internasional Wasathiyyah Baghdad

Tahun 2015, bersamaan dengan pemberlakukan Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA), lanjut Amsal, kegiatan ini diperluas menjadi “Halaqah Ulama ASEAN”. Hadir sejumlah tokoh, di antaranya: Dr Norarfan (Brunei), Dr. Ahmad Kamil (Thailand), Dr. Ibrahim (Philipina), Dr. Khoirudin Al Juneid (Singapura), Dr. Farid Hosen (Kamboja) dan Mr. Than Than (Vietnam).
“Saat itu berbagai gagasan dibangun seperti gagasan pengarusutamaan model Islam moderat dalam lingkup ASEAN,” tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, ada pemikiran pertemuan tokoh agama dan tokoh pendidikan tidak hanya dari kalangan Islam tapi melibatkan tokoh agama dan pendidikan lintas agama. Tahun 2018 Forum Komunikasi ini menghasilkan gagasan untuk membangun komunikasi dan kerjasama lintas agama dalam memajukan pendidikan dan peradaban bersama. (kemenag/alfa).

Subscribe to receive free email updates: