Temu Bisnis Komunitas Pesantren Tingkatkan Daya Saing Pesantren

Program OPOP Jawa Barat. Foto Pemprov Jabar
One Pesantren One Product adalah salah satu program unggulan Pemprov Jabar dari 17 prohram lainnya. Dengan dilandasi payung hukum Pergub Nomor 24 Tahun 2019 Tentang One Pesantren One Product.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jabar Kusmana Hartadji mengatakan program OPOP bertujuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh setiap pesantren di Daerah Provinsi yang dapat mewujudkan kemandirian pesantren.


"Program ini pun dimaksudkan untuk mewujudkan upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan umat di lingkungan Pesantren dalam menumbuh-kembangkan ekonomi Pesantren" katanya, dalam sambutan pembukaan, Senin (2/9/2019).
Adapun tujuan jangka pendek dari OPOP adalah menciptakan pesantren unggulan di Jawa Barat di Bidang Bisnis, dan Kemandirian Ekonomi. Tujuan menengahnya adalah mendorong seluruh pesantren di Jawa Barat memiliki produk unggulan dan memiliki komunitas bisnis sehingga menciptakan kemandirian ekonomi ummat.
"Dan jangka panjangnya kita berharap masyarakat Jawa Barat merasakan kemajuan dan kemandirian ekonomi Jawa Barat yang berasal dari Pesantren" ujar Tutus panggilan akrab Kusmana Hartadji seperti dilansir Humas Pemprov Jabar.
Program OPOP berjalan untuk 5 tahun ke depan (2018-2019) dan setiap tahunnya ditargetkan 1000 pondok pesantren mengikuti kegiatan OPOP, sehingga akan tercapai 5000 pondok pesantren yang akan tercatat mengikuti program kegiatan ini.
Temu Bisnis 
OPOP saat ini telah memasuki tahap Temu Bisnis dan simbolis penyerahan hadiah oleh Gubernur untuk semua pesantren yang lolos audisi tahap 1 tingkat kecamatan yang bertempat di Hotel IBIS TSM, Bandung pada tanggal 2-3 September 2019.
Temu bisnis dimaksud mempertemukan antara pihak Pondok Pesantren dengan para pengusaha dan brand-brand terkenal tanah air dalam menciptakan iklim kolaborasi usaha. Brand-brand tersebut antara lain; ShafCo, TransMart, Aprindo, Pegadaian, Bio Farma, Tokopedia, Gakopsyah, Kadin, Best Brand, Yogya, Belibu, Ran, PT. Inti, BJB Sy, BukaLapak, Asephi, Sindangreret, Ampera, Hisana, Inagri, Superindo, Pindad, Kunafe, Floating Market, BNI Sy, Kartika sari, Angkasa Pura, ICSB, Amanda, Chocodot, Primarasa, Asabri, Blibli, GDAS, Len dan Telkom.
Tahap selanjutnya Pondok Pesantren akan di kompetisikan dalam seleksi audisi tahap 2 yang akan menghasilkan 108 Pondok Pesantren dengan produk terbaik tingkat Kabupaten/Kota dan kemudian dikompetisikan kembali dan akan menghasilkan 10 Pondok Pesantren dengan kategori produk terbaik tingkat Provinsi. (ulul).

Subscribe to receive free email updates:

Newer Post Older Post Home