Senin Siang, Kualitas Udara di Padang Panjang Dilevel Berbahaya

Kabut asap di Padang Panjang. (Antara)

Kualitas udara di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, mengalami penurunan dari level sangat tidak sehat pada Ahad (22/9) ke level berbahaya pada Senin siang akibat kabut asap.

Antara mengutip Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kesbangpol Padang Panjang Marwilis di Padang Panjang, Senin (23/9/2019) melaporkan  kondisi penurunan kualitas udara itu masyarakat diimbau agar mengurangi aktivitas luar ruangan dan memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan.
Berdasarkan pengukuran kualitas udara yang dilakukan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup pukul 12.00 sampai 15.30 WIB menunjukkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) 485,7 dengan parameter partikulat berukuran kecil dari 10 mikron (pm10) 585,7 µgram/m3.

ISPU 485,7 dan konsentrasi pm10 585,7 µgram/m3 berarti kualitas udara sudah di level berbahaya dan dapat merugikan kesehatan.

Sementara pada pengamatan sebelumnya, Minggu (22/9) pukul 12.30 sampai 16.00 kondisi kualitas udara tidak lebih baik meski berada di level sangat tidak sehat dengan ISPU 268,4 dan konsentrasi pm10 286,8 µgram/m3.

Baca juga: Akibat Kabut Asap, Sejumlah Penerbangan di Bandara Pekanbaru Tertunda

Baca juga: Kabut Asap Sebabkan 18 Jadwal Penerbangan Tertunda di Palembang


Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk akibat penurunan kualitas udara, pemerintah daerah pada Senin pagi bersama Polres Padang Panjang membagikan masker kepada warga yang ditemui sedang beraktivitas di luar ruangan.

Pembagian masker dilakukan di beberapa ruas jalan di Padang Panjang yaitu di simpang empat pasar, simpang tiga PDAM, simpang Padang, simpang Serambi dan di simpang Kacang Kayu.
Pemerintah daerah juga telah mengambil kebijakan meniadakan aktivitas belajar di sekolah selama dua hari ke depan dan siswa diminta lebih banyak di rumah memanfaatkan waktu untuk belajar dibanding bermain di luar.

Sebelumnya Kepala BMKG Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang Wan Dayantolis mengatakan berdasarkan pantauan dari Satelit Himawari-8 menunjukkan asap terpantau sudah merata di wilayah Sumbar dengan kondisi paling pekat berada di wilayah perbukitan arah timur Sumbar.

Diperkirakan konsentrasi polutan masih berpotensi tinggi hingga beberapa hari ke depan karena angin dari tenggara di mana masih banyak terdapat titik panas (hotspot) dari arah tersebut. (ant/alfa).

Baca juga: Asap Makin Pekat Warga Sampit-Palangka Raya Shalat Istisqa

Subscribe to receive free email updates: