Bima Arya Dukung Rencana Gubernur Terkait Pemindahan Ibu Kota Jawa Barat


Walikota Bogor Bima Arya (tengah). Foto Humas Pemkot Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pemindahan Ibu Kota Jawa Barat dari Kota Bandung. Ada tiga lokasi yang sedang dikaji Ridwan Kamil, yakni Tegalluar (Kabupaten Bandung), Walini (Kabupaten Bandung Barat), dan kawasan Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).
 
Menurut Bima, rencana yang dilontarkan Ridwan Kamil tersebut pasti sudah dipikirkan dengan matang. Terlebih, Ridwan Kamil dinilai ahli dalam tata kota.

“Pak Gubernur itu kan ahli tata kota, arsitek, sekaligus mantan Wali Kota Bandung. Jadi, pemahamannya pasti lengkap. Saya kira pasti sudah sangat matang itu. Baik dari aspek perencanaan, pemikiran konsep tata kota, maupun persoalan-persoalan di Kota Bandung,” ungkap Bima usai menghadiri audiensi antara Pengurus APEKSI dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Bima menambahkan, wacana tersebut sudah ideal. Hanya saja harus memperhatikan akses dan konektivitas. “Yang terpenting bagaimana daerah nanti terakses dan terkoneksi dengan baik dengan kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat. Apalagi kalau nanti tersambung kereta cepat kesana. Jadi, wacana ini bagus karena konteksnya untuk pengembangan dan pemerataan pembangunan di Jawa Barat, mengembangkan potensi di Jawa Barat.” tandasnya.

Mengenai lokasi yang ideal, kata Bima, dirinya tidak mempermasalahkan di mana pun. “Ya terserah lah, bagus juga. Yang penting sudah dilakukan kajian dengan matang. Dimanapun kita siap lah. Kalau masalah koordinasi kan sekarang tidak ribet ya, ada WA (WhatsApp) lebih praktis,” tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengkaji tiga lokasi untuk dijadikan pusat pemerintahan Jawa Barat yang baru. "Kemarin RTRW Jabar sudah disahkan untuk sampai 2029. Rebana masuk, penataan jalur transportasi juga sudah masuk, termasuk persetujuan wacana pemindahan pusat pemerintahan untuk dikaji dulu di beberapa lokasi, ada di Tegalluar, di Walini, atau di Rebana karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung juga sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi jadi pusat pemerintahan," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Tiga tempat sementara. Semua butuh kajian, terkait apakah minim resiko, soal aksesibilitas, tingkat ekonomi dan ketersediaan air dan lain-lain. Enam bulan dilakukan kajian, tahun depan dikabari," tambahnya. (alfa/ulul).

Subscribe to receive free email updates: