126 Makalah Dibahas pada Muktamar Pemikiran Santri Nusantara 2109

Ahmad Zayadi. Foto Kemenag

Sebagai rangkaian peringatan Hari Santri 2019, Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN). Acara ini digelar di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 28 - 30 September 2019.
Muktamar ke-2 ini mengangkat tema "Tradisi, Eksistensi,dan Perdamaian Global”. "Ini diharapkan menjadi ajang para pemikir pesantren menuangkan gagasan dan idenya serta ilmunya dalam berbagai bidang isu," terang Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi di Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: Menag Lukman Hakim Buka Pekan Kreativitas Santri Nasional 2016
Baca juga: Peringati Hari Santri, Direktorat PD Pontren Gelar Call For Papers Muktamar Pemikiran Santri Nusantara 2019


Menurutnya, panitia telah menerima 547 naskah Call for Papers Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Tahun 2019. Jumlah yang masuk itu lalu diseleksi sehingga terpilih 126 naskah.

"Sebanyak 126 penulis naskah ini diundang menjadi partisipan Call for Papers Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Tahun 2019. Tentunya naskah terpilih merupakan makalah yang dinyatakan memenuhi kriteria sebagai peserta Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Tahun 2019,” ucap Zayadi.

Baca juga: PBNU Luncurkan Rangkaian Peringatan Hari Santri 2018
Baca juga: Di Puncak Hari Santri, Shalawat Kebangsaan Dikumandang Puluhan Ribu Santri


Ditambahkan Zayadi, Muktamar Pemikiran Santri akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Ada tujuh subtema atau bidang kajian yang akan dieksplorasi dalam muktamar ini, yaitu: 1) Santri dan wajah ramah pesantren di Dunia 2) Pedagogi Pesantren dan Perdamaian Dunia 3) Modalitas Pesantren dalam mewujudkan perdamaian dunia, 4) Pesantren dan resolusi konflik 5) Pedagogik prophetic dalam tradisi pembelajaran pesantren, 6) Akar moderasi dan perdamaian (as-Slim) dalam tradisi kitab kuning 7) Kesusastraan dan pesan damai pesantren. (kemenag/ulul).

Subscribe to receive free email updates: