Dengan Nazhir yang Andal dan Kreatif, Wakaf Bisa Produktif
BRNews.id - Untuk menjadikan wakaf lebih produktif
dan dapat diberdayakan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah
keandalan dan kreatifitas Nazhir. Dengan Nazhir yang andal, tanah wakaf
dapat diberdayakan dan masalah persertifikatannya pun tidak akan
terkendala.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam, Muhammadiyah Amin pada kegiatan meeting forum percepatan
persertifikatan tanah wakaf, Rabu (7/8/2019) di Hotel Aston Bekasi Selatan.
Pembinaan para Nadzir oleh Ditjen Bimas Islam (foto kemenag). |
Selama ini posisi nazhir hanya sebatas
pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai peruntukkannya. Nazhir juga hingga kini masih
memiliki pikiran yang tradisional dan kurang kreatif masih banyak,
karena itulah peran Kemenag untuk melakukan pembinaan kepada para nazhir
ini menjadi hal yang utama.
“Banyak problem lainnya salah satunya
adalah nazhir yang hanya sebagai kerja sambilan, jangan, Nazhir harus
melepaskan pemikiran dan paradigma lama, dan berpikir kreatif.”
larangnya.
“Saya sangat berharap suatu saat bukan
bunyi bangunan ini adalah tanah wakaf pada papanisasi, namun telah
berubah menjadi diatas tanah wakaf ini akan dibangun rumah/minimarket
bagi yang berminat hubungi nomor 081......,” demikian Muhammadiyah Amin
mencontohkan salah satu bentuk perubahan paradigma dalam pengelolaan
wakaf.
Senada dengan Muhammadiyah Amin,
Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas islam, H. Tarmizi mengatakan
potensi tanah wakaf di Indonesia untuk dijadikan wakaf produktif
memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.
Hal ini, kata Tarmizi, tentu saja memerlukan
kreatifitas dan keandalan nazhir yang mengelolanya. Sebagai contoh lahan
seluas 3 hektar yang tidak pernah kering oleh air ini kemudian ditanami
talas. Alhamdulillah tanaman talas ini dapat tumbuh dengan baik dan tiap tahunnya menghasilkan 30 ton talas.
“Tidak hanya itu, tanah sekitarnya milik
warga pun pada akhirnya ikut menanam talas dan menghasilkan dari segi
ekonominya. Hal ini tentu saja terjadi karena kreatifitas nazhirnya,”
ujar Tarmizi.
Banyak contoh lainnya pemanfaatan tanah
wakaf produktif seperti ruang rawat inap VIP di Jawa Timur dan
pembangunan Rusunawa di Bojonegoro Jawa Timur. (kemenag/alfa).