Asbihu NU Nilai Layanan Umrah lewat 'Unicorn' Langgar UU Haji

BRNews.id - Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (Asbihu NU) menilai dukungan dan dorongan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terhadap Traveloka dan Tokopedia untuk penyelenggaraan umrah sebagai pelanggaran terhadap UU Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Wakil Ketua PP Asbihu NU H Hafidz Taftahzani mengatakan kesepakatan Kominfo tersebut dikhawatirkan akan mematikan usaha perjalanan haji dan umrah. Pasalnya, dengan hadirnya layanan umrah melalui unicorn dalam penyelenggaraan umrah, tidak ada lagi masyarakat yang mendaftar umrah melalui biro perjalanan umrah.



"Saat ini sudah terbukti usaha taksi juga mati karena orang mengalihkan ke layanan mobil online. Lalu untuk penyedia tiket juga gulung tikar, karena orang membeli tiket melalui Traveloka misalnya," katanya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/7) siang.

Pihaknya mengatakan tidak menolak hadirnya unicorn yang saat ini semakin dikenal masyarakat, namun hadirnya unicorn harus ramah dan dapat memberikan manfaat bagi orang banyak. Selain itu, layanan umrah melalui unicorn juga sebagai bentuk monopoli.

Menurutnya ada lebih dari 3000 biro perjalanan umrah yang terancam jika MoU tersebut dilaksanakan.Karena itu, Asbihu berharap Menteri Agama dan DPR dapat melindungi dan memikirkan pelaku usaha penyelenggara umrah di Indonesia. Asbihu NU berencana membuat surat penolakan dan keberatan kepada Kementerian Agama dan DPR.

"Tak kurang dari 3000 usaha perjalanan umrah harus dilindungi. Tidak ada yang mendaftar ke biro perjalanan umrah dengan masuknya ke unicorn apalagi sudah kerja sama dengan satu kementerian di Saudi Arabia," ulangnya lagi.

H Hafidz juga menegaskan layanan ibadah umrah bukan sekadar bisnis, namun ada sisi pembinaan dan bimbingan bagi jamaah, sehingga benar-benar bernilai ibadah. Ia mengkritisi Kementerian Agama yang justru dikabarkan menyambut baik kerja sama Kominfo dengan Pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan layanan umrah melalui Traveloka dan Tokopedia.

Diberitakan Republika Kamis (17/7) Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui pemerintah tengah menjalin kerja sama dengan Arab Saudi soal ekonomi digital. Hal ini terkait dengan umrah digital. Sebelumnya, dilakukan Memorandum of Understanding (MOU) antara Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alshawa.

Hal ini tertera di situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) www.kominfo.go.id dengan judul Indonesia-Arab Saudi Teken MoU Ekonomi Digital, 5 Juli 2019.

Lalu, Menteri Lukman pun menjelaskan sejauh mana keseriusan pemerintah menyikapi umrah digital. Dua unicorn seperti Tokopedia dan Traveloka digadang-gadang akan menjadi pengembangan umrah digital ini.

"Kita sedang mendalami, bagaimana proses bisnisnya, bagaimana ekosistemnya, terkait dengan itu semua. Bagaimana model bisnisnya, yang intinya harus ada jaminan semua itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada jemaah umrah kita," kata Lukman. (nuol/ulul).

Subscribe to receive free email updates: