Pelaku Industri Diminta Gubernur Emil Agar Perhatikan Tiga Aspek Ini

pikiran rakyat
BRNews.id - Ada sekisar 90 kawasan industri yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kawasan industri itu mayoritas berada di Jawa Barat dengan 25 kawasan industri. Data tersebut menunjukkan bahwa Tanah Pasundan menjadi primadona bagi para investor untuk berinvestasi.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hal tersebut tidak lepas dari tingginya minat investasi di sektor industri. Guna menunjang kondisi tersebut, kata dia, ketersediaan infrastruktur yang memadai mesti menjadi atensi.




"Fasilitas infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, kereta api, kereta api cepat, dan lain sebagainya, kita terus bangun untuk mendorong majunya iklim investasi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat," ucapnya saat ditemui usai acara 2019 Group Groundbreaking Ceremony for Karawang New Industry City (KNIC) Tenants, di kawasan KNIC, Karawang, Kamis (20/6/2019).

Emil mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung tumbuh kembang iklim investasi di Jawa Barat. Dia pun mendorong industri yang sustainable atau berkelanjutan. Karena itu, dia menekankan kepada pelaku industri untuk memperhatikan tiga aspek.

Ketiga aspek tersebut meliputi aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek sosial. Selain itu, kata Emil, kehadiran investor di sektor industri di Indonesia wajib menyediakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Sehingga, investasi membawa multiplier-effect bagi kesejahteraan masyarakat.

"Apalagi, masyarakat lokal, harus jadi tuan rumah di kotanya sendiri," katanya. "Ujung-ujungnya Insyaallah nanti kita negara maju, dalam 26 tahun jadi negara adidaya dengan konsep industri yang sustainable," ucap Emil melanjutkan.

Pada kesempatan yang sama, Emil berharap pengembangan KNIC menjadi momentum untuk pembangunan kawasan industri berkelas dunia di Jawa Barat. Kehadiran sejumlah investor di KNIC diharuskan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, Jawa Barat, dan Indonesia.

Dalam ground breaking kali ini, sebanyak 6 perusahaan mulai membangun pabrik di KNIC. Keenam perusahaan tersebut adalah PT Wonderful Food International (Cina), PT Binamitra Kwartasedaya (Indonesia), PT Ikimura Indotools Center (Jepang), PT Wook Global Technology (Cina), PT Brightgene Biomedical Indonesia (Taiwan dan Indonesia), serta PT Ruiyuan (Cina). (pr/alfa).

Subscribe to receive free email updates: