Gunakan Kursi Roda, Nailatudz Tetap Optimis Lulus PBSB 2019
foto kemenag jabar |
BRNews.id - Dengan menggunakan kursi roda, Nailatudz Dzakirah Nurshalihah tetap semangat mengikuti seleksi PBSB 2019. Gadis mungil asal Kabupaten Bogor terpaksa mengenak kursi roda karena kecelakaan yang dialaminya pada Bulan
Maret. Bahkan
dipenghujung akhir penamatan pendidikan pondok pesantrennya, Nailatudz
harus memaksakan dirinya mengikuti ujian kelulusan dengan berbaring di
velbed.
Pada Selasa, (18/6), dengan penuh percaya
diri dan semangat membara, gadis yang menamatkan pendidikannya dari
Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami mengikuti seleksi PBSB
Dalam Negeri Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, di
Lecture Hall UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Seperti yang diucapkannya, bahwa tekad
mengikuti PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) ini adalah untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi dan yang paling penting adalah meringankan beban orang tua.
"Saya memilih Institut Pertanian Bogor
dengan pilihan jurusan Nutrisi dan Teknologi Pakan. Kenapa saya memilih
ini karena saya sangat tertarik dengan bidang ini yang selanjutnya dapat
saya terapkan di tengah-tengah masyarakat," tuturnya seperti dilansir website Kemenag Jabar.
Gadis mungil yang selalu berada di top
five peringkat pondok pesantren ini juga mengungkapkan bahwa
keinginannya untuk mendapatkan beasiswa ini sudah dipupuknya sejak
tingkat tsanawiyah sampai akhirnya lulus Aliyah.
"Selain itu juga saya mengikuti
olimpiade-olimpiade di perguruan tinggi. Walaupun belum mendapatkan
prestasi di olimpiade tetapi saya menganggapnya dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang saya miliki," ujarnya.
Tekad dan semangat Nailatudz juga
mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya terutama bapaknya yang
bernama Soleh. Bapak yang ramah ini pun dengan bangga mengungkapkan
bahwa bakat dan kecerdasan Nailatudz sudah terlihat dari sejak kecil.
"Bahkan keinginannya untuk masuk pondok
pesantren saat itu sangat kuat sekali. Saya sebagai orang tua hanya
memberikan pilihan dan dukungan penuh agar anak saya dapat berhasil dan
sukses," antusias Pak Soleh.
Pak Soleh pun mengakui bahwa sejak
kecelakaan motor yang dialami oleh Nailatudz, sempat membuat prestasinya
menurun karena gadis mungil ini harus berobat dan terapi demi
penyembuhannya.
"Saya terus memberikannya semangat
bahkan dukungan fasilitas sebagai alat transportasinya menuju pondok
pesantren bahkan hingga sampai ditempat ini. Alhamdulillah, saat ini
kakinya mulai membaik menurut hasil rontgen terakhir dan tetap harus
terapi berjalan untuk kelancarannya," cerita Pak Soleh.
Pak Soleh sangat berharap anaknya dapat
lulus dan mendapatkan beasiswa seperti yang dicita-citakannya. "Setiap
orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan saya berharap
hasil terbaiknya adalah lulus sehingga Nailatudz dapat melanjutkan
pendidikan sesuai dengan cita-citanya," harapnya. (alfa/azka).