Suami Isteri Penjual Gorengan Ini Akhirnya Bisa Tunaikan Umrah

Misnan dan Kasniah (dok pribadi).
BRNews.id - Bagi seorang muslim, niat untuk berkunjung ke tanah suci untuk menunaikan haji maupun umrah pasti terbesit dalam hatinya. Hanya saja niat tersebut biasanya terkendala oleh biaya perjalanan ke sana. Seperti halnya juga yang dialami oleh Misnan dan Kasniah.

Suami istri penjual gorengan dan kopi di kantin Pos Polisi (Pospol) Monas, Gambir, Jakarta Pusat pun memiliki niat ke Tanah Suci  terwujud sudah. Awal Maret lalu pasangan Misnan,63, dan Kasniah,57 menjalankan ibadah umrah. Mimpi ke Tanah Suci dipupuk selama 20 tahun berjualan di kantin pos polisi dengan mengumpulkan keuntungan sedikit demi sedikit.

Berkat kegigihannya, suami istri asal Surabaya, Jawa Timur ini akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya. “Maunya haji. Alhamdulillah Allah mengizinkan kami pergi umrah. Awal Maret lalu kami selama 11 hari ke Tanah Suci,” ucap Misnan dengan wajah bahagia. Tak henti-hentinya kakek empat cucu ini mengucap syukur.

“Saya jualan dari tahun 1995. Setahun kemudian saya boyong istri ke Jakarta dan mengontrak di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat,” katanya.

Dari jualan goreng dan kopi yang nempel di Pospol Monas suami istri ini melayani pembeli yang kebayakan pelanggannya polisi. Usahanya makin ramai tatkala gelombang demo setiap hari membanjiri kawasan Monas pada awal akhir 1997 dan awal 1998.

Saat itulah dia mendapat keutungan. Dari situ Misnan membeli rumah yang awalnya dikontrak itu dan menyekolahkan kedua anaknya. Tempat usahanya yang semula menempel di Pospol, akhirnya dibangun polisi. Tempat usahanya disatukan dengan pospol. Saat itulah tempat usahanya disebut kantin Pospol Monas. Setelah memiliki rumah awal 1999, istrinya berniat umrah.

“Tanpa sepengetahuan bapak, uang hasil keuntungan dagang saya tabung di celengan,” kata Ny. Kasniah. Sedikit demi keuntungan berdagang itu dimasukkan ke celenangan .Tetapi tak jarang tabungan itu terpakai buat biaya sekolah kedua putra putrinya dan kebutuhan lainnya.

“Allahamdulillah setelah kedua anak kami sarjana, saya sampaikan niat umrah ke bapak. Dia kaget mengetahui saya punya tabungan Rp23 juta,” kata Ny.Kasniah.

Sejak itu Misna berkeyakinan cita-cita istrinya mengajaknya umrah bakal terwujud. Apalagi kedua anaknya sudah bekerja dan merenovasi rumah kecil mereka yang selama puluhan tahun ditempati. Suami istri ini makin giat bekeja dan berdoa. “Selama enam tahun terkahir ini kami selalu Salat Tahajud dan Salat Dhuha agar keingian kami marh dapat terlaksana,” kata Misnan.

Keinginan dam kerja keras disertai ikhtiar dan doa, akhirnya dijawab Allah SWT. Ketika tiga celengan besar, tempat menabung uang receh, mereka bongkar jumlah Rp50 juta lebih. “Sungguh kami tak menyangka bisa menabung sebesar itu,” ucap Misnan.

Akhirnya keduanya mendaftar umrah pada sebuah biro perjalanan haji dan umrah. Awal Maret lalu keduanya terbang ke Tanah Suci.

Meksi pernah umrah, suami istri ini tetap sedeharna dan tetap setia dengan profesinya sebagai penjual gorengan dan kopi.

“Allah sudah teramat sayang terhadap keluarga saya. Dari semula datang ke Jakarta hanya bermodalkan selembar pakaian, kini saya sudah mendapatkan semuanya. Kenapa harus malu berdagang gorengan dan kopi. Yang peting sehat, selalu bersyukur dan jangan tinggalkan salat lima waktu, apalagi salat malam dan Dhuha,” imbuhnya. (poskota/alfa).

Subscribe to receive free email updates: