Pasca Pilpres Ulama Sumsel Sampaikan 9 Maklumat

detiksumsel
BrNews.id - Para ulama, habaib, pimpinan pondok pesantren dan cendikiawan muslim se-Sumsel mengadakan pertemuan (Multaqo) di Hotel Swarna Dwipa, Ahad (19/5/2019). Pasca pemilihan umum, para Ulama baik Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah mengajak seluruh umat terutama umat islam, untuk menjaga persatuan dan persatuan.




Ketua PWNU Sumsel Heri Chandra mengajak seluruh masyarakat, untuk tidak terprovokasi, pasca pemilihan umum.

“Tidak ada lagi istilah kubu 01 maupun 02, Pilpres telah selesai, kita sekarang satu NKRI,” jelasnya.
Bila ada sengketa hukum ungkapnya, silakan diselesaikan secara peraturan perundangan yang berlaku.

Hal senada utarakan pengurus Muhammadiyah Sumsel, Prof Dr. Romli, SH yang meminta masyarakat tidak terpecah belah usai pemilu.

“Kita menyadari bagaimana aktifitas baik sebelum maupan sesudah pemilu. Yang mana masyarakat ini lebih fokus kepada pemilihan Presiden ketibang Pileg,” terangnya.

“Kita tidak ingin terjadi konflik, marilah seluruh tokoh, baik pemuda, maupun agama untuk tetap bersatu menjaga keutuhanan NKRI,”sambungnya.

Bila merasa terjadi kecuranganan lanjutnya, silakan membawa ke ranah hukum, KPU bekerja diawasi Bawaslu. Bila tidak, ajukan ke Mahkamah Konsitusi.



“Jangan mencoba – coba melakukan upaya hukum sendiri, Karena Indonesia negara hukum, biar Indonesia Damai,” terangnya.(Pen).

Dilansir detiksumsel.com, para ulama, Habaib, Pimpinan Pondok Pesantren dan cendikiawan Muslim se-Sumatera Selatan melalui forum Multaqo ini menyampaikan maklumat:
1. Umat Islam agar memanfaatkan momentum bulan suci ramadhan ini untuk mencapai ketaqwaan yang sempurna, meningkatkan Taqorub kepada Allah SWT dan senantiasa berdoa untuk Bangsa agar tetap kondusif, tentram, aman dan damai.
2. Mempererat silaturahim antar sesama anak bangsa, memperkokoh ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwah Basyariyah menjauhi saling fitnah, pertengkaran, perpecahan dan tindakan tercela lainnya serta saling memaafkan satu sama lain.
3. Terus meneguhkan komitmen kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI karena itu semua sudah sejalan dengan ajaran Agama Islam.
4. Berkomitmen menjaga stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang kondusif dengan mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara (Ukhuwah Insaniyah) dan tidak mempertajam perbedaan yang bersifat kontra produktif.
5. Menghindari segala bentuk provokasi, fitnah dan kekerasan selama dan sesudah bulansah suci Ramadhan.
6. Mentaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku diseluruh wilayah NKRI sebagai pengejawantahan hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah (Ulil Amri) karena hal ini sangat jelas diajarkan didalam agama Islam yang kita anut.
7. Tidak terpancing untuk melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung maupun tidak langsung karena tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam.dan dapat mengarah kepada tindakan “bughot”.
8. Saling Fastabiqul Khairot guna meningkatkan kekuatan ekonomi umat agar dapat turut aktif dalam mengentaskan kemiskinan, mengatasi ketimpangan berbagai hal serta mengejar ketinggalan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
9. Melakukan sosialisasi hasil multaqo ini pada berbagai forum acara berkelanjutan agar tercipta sinergitas antar Ulama, Habaib, Pimpinan Pondok Pesantren dan Cendikiawan Muslim bersama seluruh umat Islam. (dtks/azka).

Subscribe to receive free email updates: