Orang yang Berpuasa Akan Membersihkan Hati dan Pikirannya
BRNews.id - Wakil
Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karo Bidang Kehumasan Ahmad Yani,
M. Kom. I menytakan bahwa ibadah puasa merupakan salah satu
kurikulum pendidikan kepada manusia yang telah ada jauh sebelum adanya
syariat Nabi Muhammad Saw.
Hal itu ia sampaikan tausiyah dalam kegiatan acara berbuka puasa
bersama yang digelar oleh Karyawan Sinabung
International Hotel Jl. Kolam Renang Berastagi.
Menurutnya
setiap ajaran agama terdapat perintah untuk berpuasa dalam rangka
mensucikan diri. Misalnya agama kuno yang dibawa oleh Zoroaster.
"Kepercayaan ini mengajarkan puasa kepada pemeluknya untuk berpuasa
dalam jangka waktu tertentu," imbuhnya.
"Jadi
dapat dikatakan bahwa perintah puasa bertujuan untuk melatih diri
seseorang agar terbiasa dalam menjaga kesucian lahir dan batin. Tentunya
Ajaran Islam yang mulia ini memiliki tata cara berpuasa yang berbeda
dari agama lainnya," jelasnya.
Dia
menambahkan bahwa puasa yang diwajibkan kepada orang yang beriman
adalah agar orang tersebut menjadi hamba Allah yang bertakwa. "Puasa itu
tidak sekedar menahan lapar dan haus saja, namun lebih dari itu,
orang yang beriman yang sedang berpuasa akan berupaya dan berusaha untuk
mengendalikan lisannya, matanya,telinganya dan hatinya," jelasnya.
"Sehingga
orang yang berpuasa akan menjauhkan lidannya dari berkata bohong,
ghibah dan fitnah. Orang yang berpuasa akan memelihara mata dan
telinganya dari perbuatan yang dapat menjerumuskan kepada kesalahan dan
dosa. Serta orang yang berpuasa akan mampu membersihkan hatinya dari
sombong, iri, dengki, hasud, dendam, ujub dan riya," katanya.
Menurutnya
bila seseorang mampu mengendalikan panca inderanya dan mampu
mengendalikan dan membersihkan hati dan fikirannya maka orang tersebut
akan mendapatkan predikat takwa, yaitu berhimpunnya segala kebaikan
dalam diri seseorang seperti, sabar, ikhlas, jujur, adil, disiplin
dan lain sebaginya.
Selanjutnya
Kepala MAN Karo Drs. Hotman Efendi Tanjung, MMPd menyebutkan bahwa pada
pelaksanaan bulan Ramadan tahun ini, masyarakat banyak yang menjadikan
guru MAN Karo sebagai penceramah pada kegiatan berbuka puasa bersama.
"Alhamdulillah hal ini patut kita syukuri, mengingat masyarakat masih
memberikan kepercayaan dan amanahnya kepada kita sebagai penceramah atau
pun dai," jelasnya.
"Kita
berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, MAN Karo khususnya
semakin memiliki tempat di hati masyarakar Tanah Karo," harapnya. (kemenagsu/alfa).