KH. Amiruddin Nahrowi Beri Tausiyah Kebangsaan Dalam Penutupan Safari Ramadhan Pemprov Sumsel
BRNews.id - Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan mengakhiri rangkaian safari ramadhan tahun
2019 dimalam ke-23 Ramadhan di Griya Agung, Selasa 28/05/2019.
Penutupan
safari tersebut di hadiri oleh Bapak Wakil Gubernur H. Mawardi Yahya,
Sekda Bapak Nasrun Umar, seluh OPD dilingkungan pemprov sumsel, Pangdam,
Kapolda, kepala Pengadilan, kepala Kejaksaan, para pimpinan BUMN dan
BUMD, serta tokoh masyarakat KH. Kms. A. Halim Ali dan tamu istimewa
mantan Menteri Agama RI Bapak Prof. Dr. KH. Said Aqil Husein Al-Munawar,
M.A.
Acara itu diawali dengan sholat isya' berjamaah dan dilanjutkan dengan sholat tarawih. Kepala Biro Kesra Bapak Permana dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan seluh OPD dilingkungan pemprov sumsel karena dalam pelaksanaan safari ini didukung oleh seluruh dinas dengan teknis tarawih bergilir di Griya Agung. Selain itu Permana menambahkan kegiatan semacam ini akan rutin dilaksanakan dibulan ramadhan sebagai upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para pegawai.
Dikesempatan
yang sama Bapak Mawardi Yahya dalam sambutannya menyampaikan permohonan
maaf atas ketidakhadiran Gubernur Bapak H. Herman Deru karena disaat
bersamaan beliau sedang ada di Ogan Ilir dalam rangkain safari ramadhan
kedaerah. Perlu diketahui tahun ini pemprov sumsel memenuhi permintaan
setiap daerah agar saya bersama bapak Herman Deru mendatangi kegiatan
safari ramadhan di 17 kab/kota se sumsel. Saya sampaikan sampai hari ini
kami telah menyelesaikan safari di 13 kab/kota, dan masih tersisa 4
kab/kota lagi yang harus kami selesaikan sebelum bulan ramadhan usai.
Mawardi
Yahya menambahkan di bawah kepemimpinan kami bersama bapak Herman Deru
kami selalu mengedepankan kegiatan agama, sebagai upaya memperbaiki
ahlak masyarakat serta mengingatkan agar masyarakat dapat istiqomah
beribadah kepada Allah swt. Tentunya dalam kesempatan yang berbahagia
ini saya ucapkan terimakasih banyak atas dukungan seluruh pihak karena
telah mensukseskan program pemerintah, dan terakhir saya sampaikan
seluruh program yang kami laksanakan ialah bertujuan untuk mewujudkan
sumsel maju dari segala aspek.
Seusai
sambutan, tibalah memasuki acara inti tausiyah kebangsaan yang
disampaikan Dr. KH. Amiruddin Nahrawi, M.Pd.I dalam ceramahnya beliau
memberi tema "pemimpin dan kematian", tentunya saya memberi tema
tersebut karena yang ada dihadapan saya pada saat ini mayoritas pemimpin
yang memiliki kuasa dan pemangku kebijakan dalam pengambilan keputusan.
KH.
Amiruddin menambahkan dalam setiap aktivitas kita sehari-hari hendaknya
selalu ingat kepada Allah swt, jikalau kita selalu ingat Allah maka
kita akan selalu bertaqwa kepada Allah swt. Jika umat manusia sudah
mengerti apa itu sesungguhnya taqwa maka kebatilan didunia ini akan
berkurang dan tidak ada lagi yang namanya rakyat tidak taat terhadap
pemimpin. Saya mengingatkan kepada seluruh hadirin bahwasannya jabatan
yang kita miliki kelak akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.
Oleh karena itu agara kiranya para hadirin menjalankan kepemimpinannya
sebagai upaya bertaqwa kepada Allah swt. KH. Amiruddin mengingatkan
jadilah para pemimpin yang benar-benar bertaqwa kepada Allah swt dan
selalu berprilaku jujur, adil dan mengayomi masyarakatnya sesuai yang di
ajarkan oleh Rasullullah saw.
KH.
Amiruddin kembali mengingatkan bahwa kita semua nanti akan menemui
kematian, maka dari itu hendaknya kita kumpulkan amal ibadah
sebanyak-banyaknya untuk bekal kita di akhirat nanti.
Di
akhir acara KH. Amiruddin Nahrawi berkesempatan berdiskusi ringan
bersama Direktur Utama PT PUSRI bapak H. Mulyono, Direktur PT. PUSRI Pak
Bob Indriyanto dan Rektor UNSRI Prof. Anis Sagaf membicarakan tentang
indikasi paham-paham radikal agar tidak masuk ke wilayah kampus maupun
dilingkungan perusahaan, KH. Amiruddin menyarankan agar kiranya para
pimpinan harus teliti dan waspada terhadap paham radikal yang dapat
mempengaruhi stabilitas kerukunan umat.
Bapak
H. Mulyono mengungkapkan diskusi ringan tersebut bermanfaat bagi kami
khususnya di lingkungan PT PUSRI, artinya kami selaku pimpinan harus
lebih selektif dalam menentukan penceramah dikegiatan keagamaan yang
sudah rutin kami laksanakan. Tentunya kami mengucapkan terimakasih atas
arahan dari KH. Amiruddin Nahrawi yang telah peduli dengan kami
khususnya bagi PT PUSRI. (Adv).