Tiga Hubungan Baik BWI dan Bimas Islam

foto humas kemenas
BRNews.id - Ditjen Bimas Islam melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) tentang Bantuan  Operasional BWI Tahun Anggaran 2019. 



Surat Perjanjian Kerjasama itu diteken oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Muhammad Fuad Nasar dan Ketua Badan Pelaksana BWI Muhammad Nuh, disaksikan langsung Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin di Ruang Rapat Ditjen Bimas Islam, Gedung Kementerian Agama Lantai 6, Jalan MH Thamrin No.6, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).

Dalam kesempatan itu, Muhammad Nuh menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Bimas Islam atas hubungan baik yang telah berjalan selama ini. “Ada tiga hubungan baik antara BWI dengan Kementerian Agama, dalam hal ini Ditjen Bimas Islam,” katanya.

Pertama, Nuh menjelaskan, hubungan baik antara instansi BWI dengan Ditjen Bimas Islam merupakan hal yang sangat penting dan berharga, karena berkat hubungan yang baik inilah kendala-kendala operasional saat menjalankan roda organisasi BWI bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat demi terwujudnya pemberdayaan masyarakat berbasis wakaf.

Kedua, Nuh melanjutkan, hubungan personal yang baik antara BWI dengan Ditjen Bimas Islam. “Belum pernah terdengar hal-hal yang sifatnya personal mengganggu relationship antara BWI dengan Bimas Islam. Secara instansi sudah sangat baik, secara personal pun tidak pernah ada masalah,” ujarnya.

Ditambahkan Nuh, hal tersebut salah satunya juga merupakan buah dari prinsip yang dipegang BWI, yaitu menggeser pola hubungan yang besifat kompetisi menuju sinergi. “Prinsip yang kami pegang, adalah menggeser pola Musabaqah kepada Mu’awanah, dari kompetisi kepada sinergi,” ujarnya. 




Oleh karenanya, Nuh mengatakan bahwa hubungan antara BWI dan Bimas Islam merupakan hubungan yang sinergis demi memberdayakan umat Islam dengan mengoptimalkan potensi-potensi wakaf di tanah air.

Terakhir, Nuh menerangkan, adalah hubungan baik antara BWI dengan Bimas Islam karena kesamaan visi. “Goals kita sama. Oleh karenanya patut disyukuri karena sesungguhnya kita memiliki tujuan yang sama, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan secara optimal potensi, opportunity, dan sebagainya agar tujuan dari pemberdayaan umat berbasis wakaf ini dapat tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Bimas Islam mengapresiasi capaian dan prestasi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dalam memimpin BWI. Selain dinilai berhasil mengoptimalkan keberadaan Dewan Pertimbangan yang ada dalam struktur BWI, Muhammad Nuh juga dinilai berhasil meningkatkan kinerja lembaga tersebut.

“Di bawah kepemimpinan Pak Muhammad Nuh, BWI bergerak sangat agresif. Kami berharap bantuan operasional yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini dapat terus meningkatkan gairah bagi pengembangan dan pemberdayaan wakaf di tanah air,” ujar Dirjen.

Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dengan Badan Wakaf Indonesia tentang Bantuan Operasional BWI Tahun 2019.


Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu, tampak hadir Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Tarmizi Tohor, Kasubdit Pengamanan Aset Wakaf Ahmad Muhajir Algadri, Kasubdit  Edukasi, Inovasi dan Kerjasama Zakat dan Wakaf Wida Sukmawati, Kabag Keuangan Ditjen Bimas Islam Sutisna, serta sejumlah pejabat lain dari BWI dan Ditjen Bimas Islam. (kemenag/azka). 

Subscribe to receive free email updates: