Pengajian Rutin FKUU Sumsel Hadir di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
BRNews.id - Pengajian rutin mingguan Forum
Komunikasi Ulama Umara (FKUU) Sumatera Selatan Bertempat di aula lt. 1
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kamis, 21 februari 2019.
Hadir dalam pengajian ini Staf Khusus Gubernur Bidang Hubungan Antar Agama KH.
Amiruddin Nahrawi,M.Pd.I, ketua FKUU SUMSEL Prof. Dr. Duski
Ibrahim,M.Ag, selanjutnya penceramah dari FKUU Sumsel ust. Dr.
Munir,M.Ag. Dalam kegiatan ini di hadiri seluruh pegawai dinas PMD
dengan jumlah 50 orang.
Seusai sahalat Dhuhur berjamaah pengajian dimulai. Sekretaris Dinas PMD Fuad Zarkasih menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kadis (kepala dinas), karena di waktu yang sama Kadis sedang dinas
ke Jakarta.
Fuad menambahkan jumlah pegawai di dinas PMD ini
sebanyak 83 orang yg terdiri dari PNS, TKS, dan beberapa honorer dan
yang hadir dalam kegiatan ini berkisar 50 orang, sisanya sedang ada
dinas di luar.
Fuad juga menyampaikan
terimakasih atas kehadiran FKUU dan pengajian di dinas PMD. Dia
berharap melalui kegiatan seperti ini semoga kami mendapat pencerahan untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt.
Sedang Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Hubungan Antar Agama KH. Amiruddin Nahrawi,M.Pd.I (Cak Amir), dalam
sambutannya mengingatkan kepada seluruh Jamaah agar selalu
bertaqwa kepada Allah swt walaupun kerjaan kita banyak.
Cak Amir
menambahkan, sebagai umat muslim dalam hal ibadah harus teliti. Cak Amir menceritakan kisah pada zaman Rasullullah waktu itu ada seorang
laki-laki yang meninggal Dunia, saat hendak jasad laki-laki itu dikuburkan dalam
liang kuburnya ada seekor kucing, walaupun kucing itu di usir dengan
cara paksa namun kucing tersebut tidak mau pergi dan tetap ada di dalam
liang kubur.
Akhirnya jasad lelaki itu dikuburkan dgan seekor kucing
yang masih hidup di dalamnya. Setelah selesai dikubur terdengar dari
luar suara kucing memakan tulang belulang dari dalam kubur, hingga
akhirnya kuburan itupun di bongkar dan yang ditemukan jasad yang baru di
kubur itu sudah tinggal tulang saja. Lalu ketika ditanya kepada sang
istri kenapa bisa itu terjadi, sang istinyapun menjawab pada masa
hidupnya lelaki itu tidak pernah mandi wajib setelah berhubungan suami
istri.
Cerita tersebut
tersimpan hikmah, bahwa kita sebagai umat muslim harus selalu ingat atas
perbuatan apa saja yang telah kita lakukan, supaya ketika nanti kita
meninggal dunia kita terhindar dari azab Allah swt.
Taklupa sebelum
menutup sambutannya Cak Amir mengajak kepada seluruh jamaah untuk
mendokaan pemerintahan di Sumsel agar terhindar dari korupsi.
Sementara penceramah dari FKUU Dr. Munir M.Ag mengingatkan bahwa
kita sebagai umat Islam harus bertaqwa kepada Allah, dan dalam proses
meningkatkan ketaqwaan tersebut kita di anjurkan untuk mencari guru agar
ketaqwaan kita kepada Allah berjalan dengan benar.
Sebab melihat
fenomena hari ini dimana media sosial seolah2 sudah bisa menjadi guru
spiritual bagi umat muslim, akibatnya umat muslim hari ini terpecah
belah dengan pemahaman yang berbeda-beda dan cendrung intoleransi.
"Kalau
kita pahami hadirnya Islam sebenarnya sebagai agama penyejuk dan
penengah ditengah persoalan manusia," tegasnya.
Maka dari itu Dr. Munir
mengingatkan agar ketika belajar tentang agama hendaknya kita
mencari guru, supaya keislaman kita ini murni dan jelas tidak
terpengaruh ajaran-ajaran dari media sosial yang biasanya bersifat propokatif.
Pada akhir ceramahnya Dr. Munir mengingatkan ketika kita sudah
menemukan jalan ketaqwaan maka kita harus Istiqomah selalu bertqwa
kepada Allah swt, agar kita tergolong sebagai orang-orang yang beruntung.