Deddy SN, Pelatih Paduan Suara MI Assaidiyah, Berharap ke Depan Ada PS di AKSIOMA
foto kemenag |
BRNews.id - Paduan Suara Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Assaidiyah asal Cianjur berhasil menyedot perhatian seluruh peserta
pembukaan Aksioma MI, MTS, dan MA Provinsi jawa barat tahun 2019, di Asrama Haji Jakarta Bekasi, Selasa
19 Februari 2019.
Meski terbilang
masih sangat muda, mereka tetap menampilkan penampilan yang luar biasa
dan mendapat tepunk tangan penonton.
Paduan Suara MI Assaidiyah yang
dilatih Deddy SN ini memberikan penampilan yang cukup memukau. Terlebih
ketika pada bagian Refrai Hymne Madrasah tiba tiba keluar suara dua dari
grup paduan suara yang berjumlah 30 siswa dan siswi Madrasah Assaidiyah
ini.
“Ya Saya memang sengaja memberikan pakem
music yang seharusnya, jadi tidak hanya sekedar menyanyi, namun benar
benar menampilkan Paduan Suara yang sesungguhnya dimana suara dalam
lagu harus dapat pecah,” ujar Deddy SN.
Seperti disebut dalam Wikipedia Indonesia lepas disebutkan Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster
yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya
paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya Sopran, alto,
tenor dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah
suara yang terdapat dalam paduan suara.
Selain empat suara, jumlah jenis
suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan
delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut
diistilahkan menyanyi secara unisuno.
Pada paduan suara yang dilatih Deddy SN
ini memang tidak menampilkan empat jenis suara, karena pada umumnya
suara Bass pada anak- anak sulit keluar. Karena itu ia hanya memecah
lagu hingga dua suara saja.
Deddy berharap, tidak hanya Madrasah
Assaidiyah yang dapat menampilkan paduan suara dalam pembukaan aksioma
provinsi Jawa barat, namun dalam Aksioma ada tertera lomba paduan suara.
Selain dapat menambah gengsi Madrasah, juga bisa memperkenalkan Hymned
an Mars madrasah hingga seluruh Jawa barat dan bahkan bisa secara
nasional.
Selain itu, jika ada kompetisi Paduan
Suara berskala nasional dan diluar kantor Kementerian Agama dalam arti
kompetisi paduan suara eksternal atau bahkan international Kemenag bisa
mengirimkan jagoannya mengikuti kompetisi tersebut.
“Memang mahal ya kalau paduan suara, tapi kalau mau maju ya harus begitu,” tambah Deddy menyakinkan. (kemenag/azka).