Indonesia Minta Arab Saudi Tunda Rekam Biometrik Visa Umrah


BRNews.id - Indonesia meminta pemerintah Arab Saudi untuk menunda pemberlakuan perekaman biometrik sebagai syarat penerbitan visa haji dan umrah. Karena ini  menyulitkan jamaah umrah dan haji.



Menteri Agama (Mendag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penundaan ini tidak akan mengganggu masyarakat Indonesia yang akan melakukan ibadah haji dan umrah.

“Jadi yang ditunda itu adalah pemberlakuan bagi jamaah haji diperiksa biometriknya sebagai syarat penerbitan visa. Itu yang ditunda,” katanya di Kompleks Istana Negara kemarin.

Dia mengatakan alasan penundaan adalah karena rekam biometrik menyulitkan jamaah Indonesia. Mengingat wilayah geografis Indonesia yang begitu luas juga menjadi kendala jamaah Indonesia melakukan perekaman biometrik.

“Hanya karena untuk menerbitkan visa, dia harus mendatangi ibu kota provinsi. Iya (di ibukota provinsi). Apa lagi hanya di beberapa tempat. Masih sangat terbatas (tempat perekaman),” ungkapnya.

Dia meminta agar pemeriksaan biometrik tidak menjadi syarat penerbitan visa haji dan umrah. Menurutnya, perekaman bio metrik dapat dilakukan beberapa saat jamaah akan berangkat ke Saudi.

“Jadi jika menerbitkan visa tanpa harus mendahulukan proses biometrik itu, lalu kapan pemeriksaan biometrik? Ya ketika menjelang beberapa saat jamaah bertolak ke Tanah Suci meninggalkan Tanah Air. Jadi di bandaranya masing-masing. Atau kalau yang sekarang ini di asrama haji, di embarkasi,” jelasnya.



Lukman mengatakan, permintaan penundaan ini pun telah disampaikan kepada pemerin tah Arab Saudi. Dia mengatakan saat ini Saudi sedang mempertimbangkan usulan tersebut.

“Karena ini memang sebenarnya Indonesia dijadikan percontohan, uji coba pertama untuk penerapan seperti ini (kebijakan biometrik). Belum berlaku di negara-negara lain. Indonesia yang pertama,” ungkapnya.

Ditanyakan kapan penundaan diberlakukan, dia mengatakan tergantung pemerintah Saudi.  (sindo).

Subscribe to receive free email updates: