RS Haji Jakarta Sediakan Layanan untuk Istitha’ah Haji

BRNews.id - Ibadah haji merupakan rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi muslim yang mampu. Istilah mampu (istitha’ah) bukan hanya merujuk pada kemampuan finansial semata, tetapi juga mampu secara fisik.


Hal ini yang melatarbelakangi RS Haji Jakarta membuka Pusat Pelayanan Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah (P2TKHU). “Ini adalah layanan khusus yang kami sediakan bagi calon jemaah haji maupun umrah untuk mencapai kondisi istitha’ah secara fisik,” tutur pengelola P2TKHU RS Haji Jakarta dr. Didi Riyadi dalam talk show terkait Kesehatan Haji dan Umrah, di Jakarta, Rabu (26/12). 

Pada talk show yang diselenggarakan dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke – 73 ini, dr. Didi menjelaskan saat ini RS Haji Jakarta telah menjadi bagian dari Kementerian Agama.

“Dengan demikian, berbeda dengan RS umum lainnya,  RS Haji Jakarta memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan kesehatan bagi calon jemaah haji dan umrah,” tutur Didi. 


Ia menuturkan, P2TKHU menyediakan layanan konsultasi, medical check up, hingga  terapi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan (endurance) fisik calon jemaah haji dan umrah. 

“Jemaah haji Indonesia kita tahu kebanyakan adalah lansia, yang rata-rata sudah memiliki peyakit degeneratif. Hal ini yang kita bantu untuk mengurangi resikonya. Dan berusaha meningkatkan endurance para calon jemaah ini,” imbuh Didi.

Ia mencontohkan, misalnya ada calon jemaah haji menderita gagal ginjal, maka bila jemaah tersebut ke RS Haji Jakarta tidak akan langsung divonis tidak boleh berangkat haji atau umrah. “Kita akan lakukan MCU terlebih dahulu, kemudian akan kita lakukan prosedur-prosedur terapi yang bertujuan meningkatkan endurance pasien,” tutur Didi.
Didi menyarankan, idealnya calon jemaah haji datang ke RS Haji Jakarta untuk mengkontrol kesiapan fisiknya minimal sembilan bulan sebelum berangkat haji. “Karena akan kita pantau tiap bulannya. Bila belum mencapai syarat istitha’ah, ada waktu bagi kita untuk melakukan terapi.  Bila kondisinya sudah bagus, kita akan berikan latihan-latihan yang bertujuan menjaga kestabilan kondisi tersebut,” jelas Didi. 


Selain Didi, pengelola P2TKHU lainnya yang turut hadir sebagai narasumber dr. Hendro Bakti Wibowo mengingatkan calon jemaah haji dan umrah untuk melakukan vaksinasi meningitis jelang keberangkatan. “Meningitis ini penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Maka calon jemaah Indonesia harus waspada dengan cara melakukan vaksinasi maksimal dua minggu sebelum keberangkatan,” jelasnya. 

Hadir memandu talk show Kasubag Humas dan Pemasaran RS Haji Jakarta Rosmaniah. Talk show yang berlangsung selama kurang lebih satu jam tersebut juga mendapat respon positif dari para peserta, yang terdiri dari ASN, anggota DWP hingga pejabat di lingkungan Kemenag.(kemenag?mnm). 

Subscribe to receive free email updates: