M. Rifa'i, Mahasiwa Buruh Tani Jadi Wisudawan Terbaik UM Lampung


Muhammad Rifa'i (suaramuhammadiyah.id)
BRNews.id - Pendidikan merupakan salah satu solusi pemutus lingkaran setan, lilitan kemiskinan. Banyak orang yang sudah membuktikan hal ini. Salah satunya adalah Muhammad Rifa’i mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung. Lewat usaha yang tak kenal lelah, anak dari keluarga buruh tani ini membuktikan bahwa pendidikan jalan terbaik untuk mewujudkan cita-citanya.



Sebenarnya, sejak awal Rifa’i masuk di UM Metro dengan memperoleh beasiswa bidik misi. Artinya hampir semua kebutuhan kuliah sudah di jamin dari pihak kampus. Namun untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai anak kos, ia pun harus memeras keringat untuk makan dan memenuhi kebutuhan dasar lain. Yaitu dengan bekerja serabutan termasuk menjadi kuli bangunan.

“Kemauan saya untuk kuliah sudah bulat, saat itu ayah sedang sakit dan memang benar benar tidak ada biaya. Jadi saya harus cari kerja untuk bisa bertahan hidup diperantauan. Apapun saya kerjakan,” tutur Rifa’i.

Bila liburan tiba, ia  memanfaatkan waktunya untuk mengais uang sebanyak-banyaknya. Uang yang dicari selama libur kuliah ia kumpulkan untuk dijadikan bekal ketika masa kuliah  aktif kembali. Salah satunya ketika liburan ia merantau ke Bengkulu bersama rombongan dari desanya dan bekerja sebagai buruh tani.

UM Metro
Rifa'i sungkem kepada kedua orangtuanya. (suaramuhammadiyah.id)


“Selama di perantauan saya kerja sebagai buruh petani di sawah, dan buruh di kebun karet. Kebetulan saat itu pas bulan puasa. Kerja sebagai buruh dari pagi sampai Maghrib benar-benar menguras tenaga. Sempat suatu hari, karena begitu capek saya terlentang di tengah sawah sambil memandang ke langit. Tak terasa air mata saya mengalir. Kejadian itu justru membangkitkan saya dan makin menggugah semangat kerja,” kenangnya.



Semangatnya yang begitu besar menjadikannya memiliki pribadi yang kuat dan tidak mau pasrah terhadap keadaan. Semua pekerjaan ia kerjakan semampu dan sekuat tenaga. Hingga akhirnya ia diterima di sebuah kantor sebelum ia menyelesaikan studi S1 di UM Metro.

“Sejak lama saya memimpikan bekerja di sebuah kantor yang besar. Alhamdulillah sebelum wisuda saya diterima di kantor di Bogor," katanya.


Kamis (22/11/2018) pada Sidang Senat Terbuka UM Metro, Muhammad Rifa’i dinobatkan sebagai wisudawan terbaik kedua dengan IPK mencapai 3,90. Prestasi itu sepadan dengan usaha gigihnya selama ini.

Di akhir penyematan gelar sarjana bagi wisudawan hari itu, bersama kedua orangtua Rifa’i memberikan seikat bunga kepada Rektor UM Metro, Prof. Dr. Karwono, M.Pd sebagai bentuk ucapan terimakasihnya kepada kampus. “Kami bangga dan haru atas apa yang sudah dilakukan Rifa’i,” ucap Rektor UM Metro sembari mengalir air matanya. (sm/mnm).

Subscribe to receive free email updates: