Perkuat Program Tahfidz, MTsN 9 Bantul Undang Hafidz dari Jakarta

BRNews.id - Program tahfidz merupakan salah satu program mandatory dari Kanwil Kemenag DIY. Dalam pelaksanaannya setiap madrasah memiliki teknis yang berbeda. MTsN 9 Bantul sebagai salah satu madrasah yang juga melaksanakan program tahfidz  memiliki teknik tersendiri.



Selain memasukan program tahfidz ke dalam pembelajaran intra kurikuler, madrasah juga memasukan ke dalam kegiatan ekstra kurikuler. Di bawah bimbingan guru yang berpredikat hafidz, madrasah ini telah berhasil melahirkan siswa yang telah hafal beberapa juz dalam Al Quran.

Upaya lain yang juga dilakukan untuk memperkuat program ini adalah mengundang seorang hafidz dari Jakarta. Pada Kamis (11/10) Abdu Rizal Azhar hafidz sekaligus dai mudadari Jakarta  dihadirkan di MTsN 9 Bantul.

“Kami mengambil peluang yang ada. Saat ini kebetulan ada jadwal roadshow Abdu Rizal Azhar ke sekolah/ madrasah yang ada di Yogya. Kesempatan ini tidak kami sia-siakan. Bersama segenap guru kami mengusahakan agar MTsN 9 Bantul juga dikunjungi oleh Abdu Rizal,” ungkap Kepala Madrasah, Miftakhul Bakhri dalam rilisnya.

Lebih lanjut Miftakh menyampaikan bahwa salah satu tujuannya adalah memotivasi siswa dalam membaca, mempelajari, dan menghafal Al Quran.

Dalam tausiyahnya Abdu Rizal Azhar dengan gaya anak mudanya mengajak siswa untuk membaca, mempelajari, dan menghafal Al Quran. Abdu memulai dengan mengetes siswa yang telah hafal surat Al Waqiah. Ada 6 orang anak yang berani maju untuk dites hafalan Al Waqiahnya.

“Alhamdulillah, di antara sekian banyak siswa MTsN 9 Bantul ada yang telah hafal surat Al Waqiah,” ungkap Abdu.

Abdu juga menyampaikan bahwa dia mulai menghafal Al Quran sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Awalnya memang atas anjuran dari orang tuanya. Tetapi lama kelamaan Abdu mulai merasakan bahwa menghafal Al Quran membuat hati menjadi tenang dan tidak mudah emosi.


Sejak kecil ayahnya memang sering menyetel bacaan murottal untuk diperdengarkan kepada anak-anaknya. “Karena sering mendengar bacaan murottal Al Quran tersebut akhirnya saya bisa hafal,” tuturnya.

Keponakan dari ustadz Yusuf Mansur ini juga menjelaskan bahwa menjadi hafidz juga salah satu bentuk birrul walidain. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa kelak di surga para orang tua yang anaknya menjadi penghafal Al Quran akan menerima mahkota dan jubah emas. Subhanallah.

Semua siswa terlihat sangat menikmati tausiyah Abdu. Mereka menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh dai muda tersebut. Pada kesempatan dialog siswa termasuk juga guru antusias menanyakan bagaimana kiat-kiat menghafal Al Quran dan muroja’ah yang dilakukan.

Berawal dari niat. Jika seseorang memiliki niat dan disertai dengan usaha untuk mewujudkan niat tersebut maka cita-cita menjadi penghafal Al Quran dapat tercapai. (kemenag diy/nsh).

Subscribe to receive free email updates: