Pembawa Bendera Mengakui yang Dibakar di Garut Itu Bendera HTI

Uus Sukmana (detik).
BRNews.id - Sehari setelah kejadian pembakaran bendera di Hari Santri yang berlangsung di Alun-alun Limbangan, Kabupaten Garut, eks juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyanggah bendera yang dibakar di Garut bukanlah bendera HTI. Sebab, organisasi yang telah dibubarkan pemerintah itu tidak punya bendera.

"Perlu saya tegaskan di sini bahwa yang dibakar itu bukanlah bendera Hizbut Tahrir Indonesia. Hizbut Tahrir Indonesia tidak punya bendera," katanya sembari mengunggah sebuah video lewat akun Twitter-nya, @ismail_yusanto, Selasa (23/10).


Sementara penyelidikan polisi, berdasarkan Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mendapatkan hasil yang bertolak belakang. Menurut dia, pelaku pembawa bendera bernama Uus Sukmana itu, mengakui bendera yang dibawanya adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

"Kita tanya apakah pernah mengikuti semacam penyampaian aspirasi dengan HTI, dia jawab pernah tahun 2016 di Jakarta," ujar Agung saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (26/10) seperti dilansir viva.co.id.

Hal senada dikatakan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, (26/10).

"Uus Sukmana tahu bendera yang dibawa dan dikibarkan itu adalah bendera HTI. Kemarin malam diperiksa. Dalam pemeriksaan menyatakan itu bendera HTI," katanya, berdasarkan berita Detik.com.

Saat Hari Santri 22 Oktober lalu, Uus membawa bendera HTI ke Alun-alun Limbangan. Padahal dalam kesepakatan panitia, dilarang membawa bendera apa pun, kecuali merah putih. 

Untuk diketahui, pada 2017, pemerintah resmi membubarkan HTI dengan mencabut badan hukum ormas tersebut. HTI dianggap bertentangan dengan Pancasila dan jiwa NKRI. (nuo/mnm).

Subscribe to receive free email updates: