KH Robert Nasrullah: Kaligrafi Harus Jadi Gerakan Budaya

BRNews.id - Huruf Kaligrafi sangat elastis. Terkadantmy g satu huruf menembus beberapa spasi. Ada kalanya huruf kaligrafi berbentuk bulat, segitiga, panjang dan berbentuk bintang yang menunjukan elastisitas sebuah kaligrafi. Semua itu memiliki makna kebersamaan, penuh dengan nilai silaturahmi, tolong menolang, saling menyapa, dan jauh darihnlmm perpepecahan.


Begitulah sekilas makna sebuah kaligrafi yang disampaikan KH Robert Nasrullah salah seorang dewan hakim Khath Al Quran Golongan Dekorasi dan Kontemporer dalam dialog Pengembangan Kaligrafi di Indonesia yang diikuti ratusan peserta lomba kaligrafi se Indonesia di Gedung Serba Guna Indoor, Jalan Wiliam Iskandar, Rabu (10/10) pagi.

Dialog Pengembangan Kaligrafi di Indonesia digelar menjelang pengumuman finalis perlombaaan Kaligrafi golongan Naskah, Hiasan Mushaf, Dekorasi dan Kontemporer untuk putra/putri MTQ Nasional XXVII tahun 2018 yang sudah memasuki babak final.

Menurut KH Robert Nasrullah yang juga Imam Besar Mesjid UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta ini, kaligrafi di Indonesia sudah seyogyanya dijadikan gerakan budaya.

"Yaitu bagaimana kaligrafi itu bisa menjadi media pendidikan karakter dan spririt orang berbuat baik. Jadi tidak hanya kaligrafi dalam apresiatif perlombaan pada juara satu, dua dan tiga. Namun bagaimana kaligrafi bisa mencerahkan nilai-nilai kebaikan di masyarakat," ujarnya usai pengumuman finalis kaligrafi yang menjaring sebanyak 24 peserta.


Ia menambahkan pada akhirnya dengan kaligrafi orang bisa bertambah baik, santun, cinta pada orangtua dan yang kepada teman.

"Kaligarafi juga bisa mengerakan budaya pemerintahan yang bersih. Tidak hanya sebagai ekspresi keindahan melainkan juga berfungsi secara sosial dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan," tandas KH KH Robert Nasrullah.

Perlombaan kaligrafi digelar selama dua hari (8-10 Oktober) di Gedung Serba Guna Indoor, Jalan Wiliam Iskandar, Kota Medan.

Sementara itu Ketua Majelis Hakim Cabang Khath Al Quran Golongan Dekorasi dan Komtemporer Didin Sirojuddin mengatakan, dari 254 peserta yang mengikuti empat golongan yaitu Naskah, Hiasan Mushaf, Dekorasi dan Kontemporer untuk putra/putri MTQ Nasional XXVII tahun 2018 terpilih 24 pesrta yang masuk ke babak final.

Peserta yang terpilih melalui penilaian dewan hakim masing-masing golongan tiga putra dan tiga putri. Besok (11 Oktober) dewan hakim akan menentukan pemenang dari masing-masing golongan. Pemenang akan diumumkan pada penutupan MTQ nanti. (kemenag sumut).

Subscribe to receive free email updates: