Kepala KUA Pekanbaru: Tantangan Keluarga di Era Milenial Sangat Beragam
BRNews.id - Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Suska Riau menggelar acara Bimbingan Teknis Kepenghuluan bagi
mahasiswa semester akhir, Selasa (10/10/2018) kemarin. Acara yang dilaksanakan
dua hari itu berlangsung di Aula Fakultas Syariah dan Hukum.
Hadir sebagai salah satu narasumber
dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lima Puluh
Kota Pekanbaru, H. Suhardi, S.Ag, MA yang menyampaikan materi tentang Manajemen
Keluarga.
Dalam paparannya Suhardi mengatakan, tantangan keluarga di era milenial sangat beragam, untuk itu dibutuhkan pengelolaan atau manajemen keluarga yang baik.
Dalam penyampaiannya
Suhardi mengingatkan, bahwa sebelum bangunan rumah tangga itu dibangun perlu
melakukan pemilihan “material” berkualitas baik, sebab pemilihan “material”
yang tidak baik, akan membuat bangunan rumah tangga itu mudah goyah dan runtuh.
Material yang dimaksud adalah pasangan yang dipilih haruslah berpandukan
tuntunan Rasulullah, yakni pasangan yang memiliki agama dan akhlak yang baik.
“Setelah bangunan rumah itu
terbangun dalam ikatan perkawinan dan tercapainya tujuan perkawinan itu
haruslah dikelola atau dimanej dengan baik. Tak ubahnya seperti teori
manajemen, keluarga haruslah memiliki planning, organizing, actuating dan
controlling,” jelasnya.
Suhardi menambahkan, konsep Islam
dalam manajemen keluarga adalah harus adanya komitmen bersama, yakni suami
isteri harus memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan rumah tangga yang
sakinah, mawaddah, warahmah.
Pasangan suami isteri juga harus mengetahui hak
dan kewajibannya, memiliki etika pergaulan dalam keluarga; saling menghormati,
mengerti dan menyelesaikan setiap menghadapi konflik yang terjadi dan juga
mampu mengelola keuangan dengan baik.
Menurutnya, masalah ekonomi juga
menjadi salah satu penyebab runtuhnya rumah tangga, untuk itu pengelolaan
keuangan yang baik haruslah menjadi perhatian bagi pasangan yang menikah.
Kepala KUA yang aktif menulis di berbagai media massa ini mengatakan,
perencanaan keuangan keluarga haruslah dimulai dari sumber yang halal, baik dan
cara pengelolaannya haruslah seimbang/proporsional dan skala prioritas serta
harus diperhatikan penggunaanya yang harus merangkum untuk komsumsi, saving,
investasi dan tidak kalah pentingnya tazkiyatul maal/cleasing of wealth.
Pada materi manajemen keluarga ini
mendapat respon dan antusiasime yang sangat tinggi dari mahasiswa. Terbukti
banyak mahasiswa yang memberikan pertanyaan, baik yang terkait dengan
membangun keluarga atau persoalan lainnya yang terkait dengan pernikahan.
Di
ujung sesi ini Suhardi sekali lagi menyampaikan, bahwa tantangan perkawinan
pada era sekarang begitu berat, oleh karena itu ia menegaskan, salah satu kunci
membangun rumah tangga dengan baik yakni jadilah suami atau isteri yang baik,
berikan kontribusi yang maksimal pada pasangan tanpa pamrih artinya ikhlaslah
dalam menyintai pasangan.
Suhardi menghakhiri sesinya dengan ungkapan, “mencintai
kelebihan pasangan itu biasa, tapi mencintai kekurangan pasangan itulah yang
luar biasa”. (kemenag riau/mus/rls).