Isak Tangis Warnai Pemberangkatan Jenazah 12 Santri Korban Banjir Bandang Madina
BRNews.id - Isak
tangis keluarga korban dan seluruh masyarakat yang hadir melepas
keberangkatan 12 orang santri MDTA Al Hilaliyah Muarasaladi Kecamatan
Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara. Korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat, 12
Oktober 2018.
Cuaca
yang mendung dan gerimis menunjukkan turut berduka melepas
keberaangkatan para santri menghadap sang khalikNya, penguasa alam
semesta ini.
11
santri korban banjir bandang dimakamkan secara massal, pemakaman
sendiri berlangsung di pemakaman Desa Muarasaladi, Sabtu 13 Oktober
2018. Sebelum dimakamkan para korban tersebut terlebih dahulu dibawa ke
Puskesmas Huta Godang untuk dimandikan dan disemayamkan, kemudian
disholatkan di Masjid Raya Hutagodang. Dan jenazah 1 orang yang
belakangan ditemukan atas nama Mutiah umur 11 tahun dimakam pada sore
harinya.
Kapolres
Mandailing Natal AKBP.Irsan Sinuhaji, SIK, MH memimpim acara pelepasan
pemberangkatan ke 11 jenazah santri tersebut menuju tempat
peristirahatannya yang terakhir di pemakam umum Desa Muarasaladi.
Sebelumnya
ratusan warga mensholatkan ke 11 jenazah tersebut di Masjid Raya
Hutaalam dengan imamnya Ketua MUI
Kecamatan Ulupungkut H. Yahya.
Kasubbag TU Kemenag Mandailing Natal H. Irfansyah Nasution, S. Ag, MM memastikan bahwa pelaksanaan fardu kifayah para santri yang
meninggal dunia korban banjir ini telah dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan syariat agama islam.
"Para
ASN Kemenag Mandailing Natal dan Penyuluh Agama Islam pada KUA
Kecamatan Ulupungkut berperan aktif dalam evakuasi para korban dan
pelaksanaan fardhu kifayah para korban banjir bandang ini," ujarnya.
Irfansyah
Nasution juga menyampaikan Bupati Mandailing Natal Drs. H. Dahlan Hasan
Nasution secara langsung memimpin evakuasi, dan turun tangan serta
bergabung dengan masyarakat dalam pencarian para korban. (kemenag sumut/arh).