44 Peserta Bersaing di Lomba Tafsir Bahasa Arab 30 Juz
BRNews.id - Sebanyak
44 Peserta Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke 27 Tahun
2018 bersaing di cabang lomba golongan 30 juz putra putri dan tafsir Bahasa
Arab Putra Putri yang berlokasi di Asrama Haji Aula Quba yang
berlangsung 7- 11 Oktober 2018 di Jalan A.H. Nasution Medan.
Dari
44 peserta ini ada 3 orang yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut)
selebihnya berasal dari luar Sumut seperti DKI Jakarta, Yogyakarta,
Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa
Timur, Jambi, Riau, NTB, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Barat,
Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Bangka Belitung,
Maluku, Sulawesi Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Papua Barat.
Lomba dimulai
sejak pukul 08.00 wib peserta sesi pertama Asal Nanggroe Aceh
Darussalam mulai memasuki ruang lomba yang terlebih dahulu melakukan
finger print yang sudah disediakan panitia guna menghindari joki dalam
kegiatan MTQN ke 27 di Sumut.
Peserta
103 bernama Rifqah Lathifa memgawali perlombaan. Peserta yang
berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam ini memecah hening di ruang Aula
Quba Asrama Haji dengan ayat-ayat suci Al-Quran yang ia lantun kan
sesuai perintah dari juri.
Sekitar
30 menit Rifqah berada di ruang lomba. Sesekali ada kesalah yang ia
lakukan dengan ditandai bunyi bel dari sang juri. Saat keluar ruang
lomba Rifkah menuturkan ia sebagai peserta dari cabang Tafsir Bahasa
Arab Putri.
“Persiapan
dalam mengikuti perlombaan ini sudah 2 bulan saya lakukan sembari
mengikuti kegiatan kuliah saya di Uin Ar Raniry Banda Aceh yang kini
memasuki semester 7,” katanya optimis bisa memasuki babak final, Ahad
(7/10/2018).
Peserta
MTQN ke 27 yang berasal dari DKI Jakarta dengan nomor 104 juga optimis
masuk dalam final. Peserta bernama Nu’man ini mengaku perlombaan ini
merupakan perlombaan nasional yang pertama kali baginya. Mahasiswa
Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta ini mengaku
mempersiapkan diri untuk mengikuti MTQN ke XXVII ini sudah sejak 5 bulan
lalu dan 1bulan lebih dalam training centre.
“Ini
merupakan pengalaman pertama saya. Alhamdulillah tadi bisa menjawab
walaupun ada bel-bel dorongan (mengingatkan kesalahan membaca),” katanya
yang sudah sering mengikuti tahfidz 20 juz maupun 30 juz dan baru kali
ini mengikuti Tafsir Bahasa Arab.
Adapun
Ketua Majelis Dewan Hakim Dr. Hj Faizah Ali Syibromalisi MA
mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir terdapat bel (ketukan)
yang mengisyaratkan kesalahan atau pergantian soal. Seperti bunyi bel 3
kali mengisyarakatkan akan dimulainya lomba. Bunyi 1 bel mengisyaratkan
adanya keslahan dalam membaca. Bunyi 2 bel adanya pergantian soal dan
bunyi 4 bel mengisyaratkan lomba berakhir.
Perlombaan
pada hari pertama ini ada beberapa peserta yang tak hadir seperti pada
sesi pertama peserta putri nomor urut 101 dan Sesi kedua 408, 410 dan
412.
Diketahui
MTQN ke XXVII kali ini juga ada pengembangan dari sisi jenis
perlombaan. Tidak sebatas tilawah, qiraah, dan hafalan, tapi juga
pemahaman isi Alquran dan penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris
dan Arab. Selain itu ada juga lomba kaligrafi dan lomba bagi tuna
netra. (kemenag sumut/azka).