529 Caleg Petahana Performanya Dinilai Buruk

BRNews-Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia menyebut ada 529 calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat petahana yang kembali maju dalam Pemilihan Legislatif 2019. Namun, dalam penilaian Formappi, dari 529 caleg petahana, hampir seluruhnya memiliki performa buruk saat menjadi anggota dewan.


Peneliti Formappi Lucius Karus menyebut, berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak 13 Agustus hingga 4 September 2018, 529 caleg petahana yang kembali mencalonkan ini adalah 94 persen dari total 569 calon legislatif yang ada di formasi DPR RI periode 2014-2019. Sementara yang tidak lagi mencalonkan diri ada 31 orang.

"Hanya enam persen dari jumlah itu yang tidak maju lagi tahun depan. Sementara total caleg DPR sebanyak 7.991 orang," kata Karus pada paparan hasil penelitiannya di Jakarta, Jumat (14/9).

Lucius Karus menyebut, dari jumlah caleg petahana itu, rapor yang diberikan Formappi memang masih belum memuaskan. Menurut dia, selama empat tahun menduduki kursi parlemen, anggota DPR selalu gagal diapresiasi oleh Formappi baik dalam kinerja maupun sikap.

"Performa belum layak diapresiasi, sementara mau mengapresiasi sikap sudah keduluan oleh OTT KPK," kata dia.

Dari jumlah petahana yang maju kembali di Pileg 2019, 349 di antaranya menempati nomor urut satu di sejumlah dapil. Dengan begitu, 65,97 persen caleg petahana ini memiliki peluang untuk terpilih kembali. Tak hanya itu, Formappi juga menemukan bahwa DCS 2018 juga menyertakan sejumlah anggota DPR 2014-2019 yang sudah di PAW sebagai anggota DPR.

"Ada 23 nama caleg dengan status tersebut termasuk mantan calon Bupati Pinrang Jamaludin Jafar, hingga mantan cawagub Jatim Puti Guntur Soekarno," kata dia.

Menurut dia, fenomena kembali ke DPR setelah gagal mendapat posisi kepala daerah cukup mengkhawatirkan karena bisa jadi mereka tak serius kala mengemban amanat sebagai DPR nanti. Ada kesan DPR hanya menjadi tempat transit bagi mereka.

"Mereka lebih memperlihatkan naluri sebagai politisi petualang," ucap dia.

Formappi juga menemukan 21 politisi kutu loncat yang berpindah dari satu partai ke partai lain di DCS KPU.


Hal itu menunjukkan loyaliotas kader tersebut kepada partai masih rendah. Padahal DPR harusnya diisi oleh orang yang terpercaya memperjuangkan kepentingan rakyat melalui parlemen.

"Jika seluruh petahana ini terpilih lagi bukan tidak mungkin kinerja DPR kita akan sama dengan periode sekarang," kata dia. (pr/mnm).

Subscribe to receive free email updates: