KKN UIN Yogyakarta Gelar Workshop Pertanian Terpadu di Gunungkidul

BRNews - KKN (Kuliah Kerja Nyata) Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 96 di Kecamatan Saptosari Gunungkidul menyelenggarakan workshop pelatihan pertanian terpadu dengan tema “Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Lokal Saptosari”. 


Kegiatan yang diadakan di Aula Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, 11-12/8/18, diikuti PKK, gabungan kelompok tani (GAPOKTAN), dan pengurus masjid 19 padukuhan desa Monggol dan Kanigoro. Acara ini merupakan salah satu program unggulan yang di canangkan KKN 96 UIN SUKA.

Nurul Arfinanti, S. Pd.Si., M. Pd., (Dosen Pendidikan Matematika, Fakultas Saintek, UIN Sunan Kalijaga), selaku Dosen Pembimbing Lapangan menjelaskan, Workshop ini terselenggara atas kerjasama antara kelompok KKN, DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) untuk Desa Monggol dan Kanigoro, LPPM (Lembaga Pengabdian dan penelitian Masyarakat) UIN SUKA, dan pemerintah Kecamatan Saptosari. 

Menurutnya, pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat desa setempat, melihat pertanian dan peternakan menjadi mata pencaharian utama warga Kecamatan Saptosari. Hasil pertanian lokal yang terdapat di Wilayah Kecamatan Saptosari juga selalu melimpah. Sehingga perlu dioptimalkan pengolahan dan pemasaran hasilnya, agar bisa lebih mensejahterakan masyarakatnya. 

Tujuan di adakannya kegiatan ini untuk membantu masyarakat yang memiliki permasalahan mengenai pemasaran produk olahan, selain itu permasalahan musim kemarau memunculkan masalah baru yaitu sulitnya mencari pakan ternak, bahkan petani harus menghabiskan uang untuk membeli HMT (Hijauan Makanan Ternak). Kegiatan workshop ini merupakan bentuk pengabdian serta sumbangsih mahasiswa KKN, DPL, serta LPPM UIN Sunan Kalijaga kepada masyarakat Saptosari, jelas Nurul.


Dijelaskan, pelatihan menghadirkan praktisi pertanian dan rekayasa genetik, Prof. Dr. Ir. KRMT Gembong Danudiningrat. Ia juga seorang dosen di Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. Gembong memberikan pelatihan pengolahan pakan ternak, pertanian terpadu dan pengolahan produk lokal.

Melalui pelatihan ini diharapkan, masyarakat memahami bagaimana mengolah pertanian dan peternakan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pelatihan diawali dengan penjelasan keilmuan praktis mengenai pertanian dan peternakan. Dilanjutkan praktek cara menanam singkong dengan sistem rusunawa agar hasil singkong melimpah.

Sementara, pelatihan tentang pemasaran produk hasil pertanian terpadu lebih diarahkan pada pengemasan produk dan pemasaran menggunakan sistem online oleh Fahrur Riza, S.E., M.Sc., (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga). Dilanjutkan oleh para mahasiswa KKN di masing-masing pedukuhan.  

Out put yang diharapkan melalui pelatihan ini adalah untuk memepersiapkan produk lokal Saptosari untuk bisa ditampilkan pada acara acara festival, baik di wilayah Yogyakarta maupun wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia mewakili produk-produk makanan lokal unggulan Yogyakarta. Agenda awal hasil pelatihan ini akan ditampilkan pada festival Pantai Selatan (FPS) pada 26 agustus ini, di pantai Nguyahan Gunungkidul Yogyakarta.

Ngajak Masyarakat Sinau Bareng
Sementara itu, KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Pedukuhan Tritis, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul melakukan kegiatan sinau bareng mbangun deso. Wafirrotullaela, salah satu peserta KKN kelompok 234 menjelaskan, Masyarakat setempat sangat antusias mengikuti program ini. Terbukti dengan banyaknya warga masyarakat yang hadir. Kagiatan perdana program ini dilaksanakan di dusun teritis, 13/8/18 lalu.

Menurut ketua kelompok KKN 234, Syaiful Maulana., Kegiatan yang bertemakan “maju desoku, tentrem uripku” ini berupaya menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mayoritas warga dusun tritis, seperti penyakit ayam musiman, kesulitan dalam memasarkan produk emping melinjo dan kesadaran kerja masyarakat yang masih rendah dan lain-lain. Kata Syaiful Maulana.


Di forum sinau bareng ini, masyarakat dengan leluasa mengikuti pelatihan pembuatan emping melinjo yang diisi oleh Ibu Ninin Kristanti, ST dari Disperindag gunungkidul. Masyarakat juga diajak dialog tentang etos kerja bersama Narasumber Sapto parjono dan Nuryuwono, SH. Juga menyelami materi penyuluhan tentang manajemen ternak oleh drh. Eka Riyanta, dari Puskeswan Kecamatan Saptosari.

Ninin mengharapkan, forum yang dimotori para mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga ini bisa memacu lahirnya sentra industri emping melinjo di padukuhan tritis. Dan lebih luas lagi bisa membantu masyarakat dalam menggali potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian padukuhan tritis dan kecamatan saptosari pada umumya. (humas uin yogya).

Subscribe to receive free email updates: