Kemenag Probolinggo Ingin Bentuk Kampung Zakat Terpadu

BRNews - Kunjungan Tim Kemenag yang terdiri dari Kepala Kankemenag H. Santoso, Penyelenggara Syari’ah H. Muhammad Sa’dun bersama salah seorang Pengurus Pokjaluh ke Kantor BAZNAS diterima dengan baik oleh Pengurus di ruang kerjanya, Juma (10/8).

Kepala Kankemenag Santoso menjelaskan keinginannya untuk mendirikan Kampung zakat terpadu; sebagai kampung binaan Kemenag yang diharapkan dapat menopang perekonomian masyarakat menuju perbaikan SDM. 

Dilakukan secara terpadu baik pengelolaan maupun pengembangannya bersama Pembak, Baznas, LAZ dan pihak-pihak terkait yang diharapkan menjadi solusi. Dan zakat memiliki peran penting lantaran menjadi sumber filantropi yang paling potensial dan berkembang pesat khususnya di Indonesia. 

Pendayagunaan zakat juga meluas untuk program yang bersifat strategis karena bersifat dinamis perlu disesuaikan dengan zaman.

Pada Kamis kemarin (9/8/2018) pihak Kemenag telah membentuk Tim Efektif yang nantinya akan bekerja maksimal mensukseskan program Kampung Zakat Terpadu.

Ia juga menjabarkan tentang manfaat pelaksanaan program ini, Manfaat internal adalah; Terlaksananya tugas dan fungsi Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo dalam melaksanakan kebijakan tehnis Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur sekaligus mempertegas peran dan fungsi Kementerian Agama dalam mewujudkan Visi Kementerian Agama yaitu  “Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” (Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015).

Salah satu upaya berikutnya, Kemenag Probolinggo akan menentukan desa yang akan dijadikan pilot project dengan disinkronkan dengan kebijakan daerah seperti misalnya yang lokasinya berpotensi pariwisata, kampung KB atau One Village One Product sehingga ada saling mendukung semua program yang kita laksanakan dengan program daerah. 

Santoso menargetkan satu RT satu muzakki. Dimulai dari dusun menuju desa dan akhirnya pada satu kecamatan hingga bisa menjadi rangsangan kecamatan yang lainnya. 


"Kita pilih desa yang amat membutuhkan dan perlu sentuhan pihak pemerintah, maka dengan sinergi lintas sektoral kita harapkan suksesnya program dimaksud. Yang awalnya mustahiq lambat laun berubah menjadi muzakki setelah berdayanya mereka di bidang ekonomi," kata Santoso. 

Kemenag akan menggerakkan pula para penyuluh agama menjalankan tugasnya dengan baik di wilayah yang telah ditetapkan. Santoso merasa yakin dengan fasilitasi yang diberikan Pemkab dan BAZNAS akan menopang upaya optimalisasi zakat dan pemberdayaan melalui Kampung Zakat Terpadu (KZT) akan terwujud. 

“Kita akan membangun koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan kepastian hukum atas rencana perencanaan yang dilaksanakan tidak salah dan menabrak aturan perundang-undangan,” tandas mantan Kepala Kankemenag Banyuwangi ini. 

Dalam forum juga disepakati bahwa Rabu depan (15/8/2018) tim akan melakukan survey lokasi. (kemenag probolinggo).

Subscribe to receive free email updates: