Kajian Penyambutan Peringatan HUT RI Bersama Ketua Dewan Fatwa MUI Siak
Kajian Agama di Kemenag Siak disampaikan Ketua Dewan Fatwa MUI Kabupaten Siak (kemenag siak). |
Hadir dalam kajian tersebut, Kepala Kankemenag Siak, Drs. H. Muharom, Kepala Subbag TU, Drs. H. Nursya, Kasi Bimas Islam, H. Ahmad Muhaimin, S.Ag, Kasi Pendis, Resman Junaidi, S.HI dan ASN Kankemenag Siak lainnya.
Adapun pemateri dalam kajian kali ini adalah H. Zubir Efendi, M.Sh yang memaparkan tema yang up to date seputar
penyambutan HUT RI Ke 73 yang nantinya akan diisi oleh berbagai macam
kegiatan yang syarat dengan kegembiraan.
Untuk itu, maka dikajilah
mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan terkait dengan menyemarakkan
HUT RI agar sejalan dan tidak bertentangan dengan Syari’at Islam.
Dalam
paparannya, Ketua Dewan Fatwa MUI Kabupaten Siak tersebut menyampaikan
rambu-rambu syari’at Islam seputar kegiatan HUT RI nanti.
“Bab mengenai
permainan ini masuk ke dalam bagian dari muamalah. Dalam kaedah Ushul
Fiqh disebutkan, Hukum asal dari sesuatu diluar perkara ibadah itu
adalah mubah (boleh), sampai ada dalil yang melarangnya,” ujarnya
mengawali kajian.
Alumni
S2 Ekonomi Islam dari University Malaya, Malaysia ini kemudian
memberikan 5 rambu-rambu seputar perkara mubah (red. Permainan) tersebut
agar tidak jatuh kepada haram. Tidak mengandung unsur; Maisir (Judi),
Ghoror (Spekulasi), Isrof (Berlebih-lebihan), Tabdzir (Pemborosan) dan
Azhlam (Aniaya).
“Jika salah satu saja dari rambu-rambu ini masuk ke
dalam permainan, maka berubah statusnya dari mubah/halal menjadi haram.
(kemenag siak).