Dirjen Bimas Islam Dorong Penghulu dan PAI Tingkatkan Literasi Keislaman

BRNews - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Muhammadiyah Amin menegaskan pihaknya terus mendorong penguatan tradisi literasi keislaman bagi pegawai Kementerian Agama dan masyarakat secara umum.


Salah satu upaya tersebut adalah melalui penyelenggaraan Musabaqah Bahtsul Kutub bagi Penghulu dan Lomba Karya Tulis Ilmiah bagi Penghulu dan Penyuluh Agama Islam (PAI) di seluruh Indonesia. Sementara untuk masyarakat umum pihaknya menyediakan buku keagamaan melalui pustaka digital Bimas Islam.

Hal itu disampaikan Guru Besar bidang Hadis ini dihadapan peserta Lokakarya Standar Mutu Kepustakaan Islam Tahun 2018 yang diselenggarakan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinan Syariah, Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama di Bogor, Rabu, (15/8).

Dikatakan Dirjen bahwa penguatan basis literasi keagamaan bagi para Penghulu dan Penyuluh Agama Islam yang bertugas di setiap kecamatan adalah hal terpenting yang menjadikan layanan bagi masyarakat terasa maksimal.

“Konsultasi masyarakat khususnya di bidang fiqh munakahat, keluarga sakinah, tentang Islam rahmah, dan lain lain tidak hanya melalui pola konvensional saja melainkan dalam era digital para penghulu dan penyuluh dituntut pula dapat membahasakan pengetahuan keagamaan melalui media tulisan, baik di media sosial maupun cetak”, ujarnya.

Kedepan, lanjut Dirjen, seluruh penghulu diharapkan memiliki komptensi dasar literasi keagamaan yang bersumber langsung kepada penguasaan kutubul mu’tabarah dan diterjemahkan dalam media tulis.

Dirjen menambahkan, Ditjen Bimas Islam melalui struktur baru yaitu lahirnya Subdirektorat Kepustakaan Islam terus berupaya mewujudkan visi Ditjen Bimas Islam yaitu masyarakat yang taat beragama melalui penyediaan Kitab suci Alquran dan buku keagamaan.


“Alhamdulillah, melalui struktur baru kita terus mendorong penyediaan buku keagamaan baik berbentuk cetak maupun format onlie, termasuk model Braille yang khusus bagi tuna netra, kami juga ada pustaka digital Bimas Islam, ada ribuan buku bisa diunduh, dan kami juga terus menyediakan Alquran secara gratis yang diproduksi oleh Unit Percetakan Alquran (UPQ),” ujar Dirjen.

Di akhir sambutannya, mantan Rektor IAIN Gorontalo ini mengaku prihatin atas temuan penelitian yang dilakukan oleh Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Melalui penelitian tersebut ditemukan bahwa 65% umat Islam di Indoneisa masih buta aksara Al-Quran. 35% hanya bisa membaca Al-Quran saja. Sedangkan yang membaca dengan benar hanya 20%. (bimas islam).

Subscribe to receive free email updates: