Di MTsN 2 Bantul, Siswa Terlambat Menunggu 30 Menit di Luar Gerbang Madrasah

BRNews - Setiap aturan yang diberlakukan selalu diikuti dengan sanksi pelanggarannya. Agar terhindar dari sanksi tersebut, dibutuhkan tekad dan upaya yang kuat dari diri sendiri untuk menaati peraturan tersebut. Hal inilah yang sedang diupayakan oleh tim kedisiplinan untuk menumbuhkan karakter disiplin pada siswa, guru, dan karyawan MTsN 2 Bantul.



Adanya peraturan batas maksimal jam kehadiran untuk siswa dan guru karyawan yang diterapkan di MTsN 2 Bantul tahun pelajaran ini, menimbulkan gejolak yang berujung manis pada seluruh warga MTsN 2 Bantul. 

Pasalnya perlahan namun pasti, sanksi yang terapkan cukup membuat efek jera pada para siswa dan pegawai. 

Ada pun batas waktu maksimal kehadiran yang diterapkan adalah pukul 06.50. Siswa yang datang melebihi waktu yang ditentukan akan dikenakan sanksi, yaitu harus menunggu di luar gerbang  selama 30 menit hingga kegiatan keagamaan di mushola selesai. 

Selama masa menunggu tersebut, guru BK bersama security mendata siswa yang terlambat berikut beberapa alasan keterlambatan mereka. 

Hal ini juga tampak pada hari ini Jum'at (10/08), beberapa siswa yang terlambat tetap mendapat perhatian dari guru BK dan security dan tidak dibiarkan menunggu tanpa pembinaan. 

Setelah 30 menit berlalu, para siswa dipersilahkan masuk lantas melakukan sholat Dhuha dan masuk ke kelas masing-masing. Rasa malulah yang membuat para siswa ini kemudian sadar untuk berangkat lebih pagi dan mengikuti kegiatan keagamaan sebagaimana mestinya bersama dengan para siswa yang lain.

Guru atau karyawan yang terlambat datang juga tidak ada pengecualian. Mereka harus menunggu di luar gerbang bersama para siswa untuk bisa diperbolehkan masuk dan melakukan finger print.

Dampak dari sanksi ini bagi guru dan pegawai tentu lebih besar. Pasalnya jadwal finger mereka juga jadi terlambat 30 menit dari yang seharusnya. Jika akumulasi keterlambatan itu banyak maka bisa berdampak pada cair atau tidaknya tunjangan mereka.

Sepintas aturan ini memang cukup ekstrim, namun setelah para siswa dan guru merasakan nikmatnya berangkat pagi dan mempunyai cukup waktu untuk mempersiapkan pembelajaran, mereka kini merasa berangkat pagi menjadi suatu kebiasaan yang baik. 


Selain itu, para siswa dan guru ini menyadari bahwa kedisiplinan ini tentu akan berimbas positif pada pencapaian hasil belajar para siswa kelak. Siswa menjadi lebih semangat belajar arenaa guru tidak terlambat datang mengajar dan sebaliknya guru juga merasa puas melihat para siswa di kelas lengkap tidak ada yang terlambat.

"Kami sebagai guru BK juga selalu memotivasi para siswa yang terlambat datang untuk bisa berangkat lebih awal dan menemani mereka hingga mereka diperbolehkan masuk. Tak jarang kami juga berdialog dengan para wali siswa yang mengantar agar mereka juga memberikan dukungan yang sama demi terciptanya karakter disiplin pada siswa. Ke depannya semoga tidak ada lagi siswa yang terlambat karena suatu kesengajaan atau kemalasan," jelas Sudarsih, S.Pd., selaku guru BK MTsN 2 Bantul. (kemenag diy). 

Subscribe to receive free email updates: