4 Hal yang Bisa Dipetik Dari Kisah Kurban

... 

BRNews - Puluhan masyarakat muslim yang berada di Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo melaksanakan shalat Idul Adha di Halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tilamuta, Rabu (22/8). 


Pelaksanaan sholat Ied Adha tersebut selain dihadiri pejbata Kemenag,  juga dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Boalemo, Ir. H. Anas Jusuf beserta para tokoh agama dan pemuka adat lainnya.

Pada kesempatan itu, Dr. H. Muhammad Jamal, saat menjadi khatib Ied Idul Adha dalam khutbahnya menyampaikan ulasan kisah ujian berat bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di mana Allah memerintahkan Nabi Ibrahim as. untuk menyembelih puteranya sendiri, yaitu Nabi Ismail as.

Nabi Ibrahim as. suatu ketika bermimpi bahwa ia menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail as. Semula ia hanya mengira bahwa itu adalah mimpi biasa. Namun karena mimpi itu terjadi selama tiga kali berturut turut, yakinlah ia bahwa itu adalah wahyu dan perintah dari Allah SWT.

Nabi Ibrahim as pun mengutarakan mimpinya kepada sang anak yang juga merupakan seorang nabi Allah yakni, Nabi Ismail as. Nabi Ismail paham bahwa itu adalah perintah Allah SWT. yang harus segera dilaksanakan. Maka dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, keduanya melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.

“Di dalam alquran Allah swt. berfirman dalam surah ash-Shafat ayat 102 yang artinya: ‘Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,” urainya.

Muhammad Jamal menjelaskan, ada empat pelajaran yang patut kita teladani dari kisah tersebut yaitu pertama berbaik sangka kepada Allah SWT; bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang berbaik sangka kepada-Nya. 


Kedua perjuangan mencari rejeki yang halal. Ketiga berkorban untuk Allah SWT; bahwa bagaimana keikhlasan berkurban dari kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail dapat diimplementasikan pada kehidupan sekarang.  Keempat mendidik keluarga; bahwa setiap orang tua akan dimintai pertanggungjawaban terhadap keluarga terutama bagaimana usaha untuk menjadikan anak sebagai anak yang terdidik dan juga shaleh.

“Dari uraian di atas, jelaslah bahwa kita sebagai umat Islam patutlah kiranya untuk membumikan dan mengamalkan keteladanan yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam kehidupan sehari-hari dengan segala tantangan dan dimensi yang semakin kompleks,” pungkas Jamal di akhir khutbahnya. (kemenag gorontalo/isman/ayiz). 

Subscribe to receive free email updates: