Membentuk Karakter Siswa Madrasah Melalui Shalat Dhuha
BRNews - Geliat Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS
Kecamatan Suwawa Tengah sangat terasa di tengah-tengah masyarakat, ini
dibuktikan dengan keterlibatan mereka dalam pembentukan karakter siswa
siswi MTs Negeri 1 Bone Bolango melalui Shalat Dhuha berjamaah dan
Siraman Rohani.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Suwawa
Tengah yang berjumlah 8 orang terdiri dari H. Arun Patalangi, Carles
Buhungo, Awin Thalib, Nani Rahman, Noviyanti Djau, Ratna Datau, Asia
Usman serta Wilda Huwole, bersama-sama ikut serta dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut dengan perannya masing-masing.
Ust. Carles Buhungo dalam penyampaiannya
dihadapan siswa siswi serta guru MTs Negeri 1 Bone Bolango setelah
memimpin pelaksanaan Shalat Dhuha mengatakan, pelibatan Penyuluh Agama
Islam dalam kegiatan pembentukan karakter yang dilaksanakan oleh MTsN 1
Bone Bolango akan rutin dilakukan.
"Pembentukan karakter anak bangsa bukan
hanya menjadi tanggungjawab pihak sekolah saja, akan tetapi harus
dilakukan bersama-sama oleh seluruh stakeholder termasuk kami
para Penyuluh Agama Islam, olehnya akan dilakukan kerjasama berupa MoU
antara Kantor Urusan Agama (KUA) Suwawa Tengah dalam hal ini oleh
Penyuluh Agama Islam dengan MTsN 1 Bone Bolango," ujar Carles.
Carles juga memaparkan dengan adanya
penguatan karakter yang dijalankan di sekolah, siswa siswi akan
mengetahui dan memahami bahaya narkotika dan paham-paham radikal dan
juga intoleransi.
"Adik-adik siswa jangan sampai terjerumus
kepada perbuatan yang melanggar hukum seperti kenakalan remaja,
minum-minuman keras apalagi terlibat narkoba. Untuk itu kami berharap
dengan kehadiran kami disini bisa memberikan pemahaman tentang akibat
penyalahgunaan narkoba, radikalisme, serta sanksi hukum yang akan
diterima," tambahnya.
Diakhir pemaparannya Carles berharap dan
mengajak kepada seluruh civitas MTs Negeri 1 Bone Bolango untuk terus
waspada dan mengambil peran dalam pencegahannya.
"Agar masyarakat terutama generasi muda
tidak mudah terjerumus penyalahgunaan narkoba paham radikalisme
tersebut," pungkas Carles yang diaminkan seluruh siswa siswi serta guru.
(kemenag gorontalo).