Tingkat Kecelakaan Mengalami Penurunan Pada Arus Mudik 2018
BRNews - Arus kendaraan selama mudik di jalur
Pantura, Tengah dan Selatan mengalami penurunan. Hal yang sama terjadi
pada tingkat kecelakaan. Hal itu berdasarkan data Dinas Perhubungan
(Dishub) Prov. Jawa Barat terkait hasil evaluasi dan perbandingan arus
mudik satu tahun terakhir.
Total warga yang melintas dari H-7 tahun
2017, untuk Jalur Pantura 1.145818 jiwa, Jalur Tengah 42.423 jiwa dan
Jalur Selatan 890.999 jiwa. Sementara untuk kendaraan yang melintas
berjumlah 1.220.386 unit motor dan 1.242.454 unit mobil. Untuk tahun
2018, di momen yang sama, warga yang melintas di jalur Pantura sebanyak
1.182.294 jiwa, Jalur Tengah 37.0762 dan Jalur Selatan sebanyak 76.9707
jiwa. Sementara kendaraan roda dua sebanyak 95.387 unit dan roda empay
1.430.136 unit.
Sekretaris Daerah Prov. Jawa Barat, Iwa
Karniwa, mengatakan ada penurunan kendaraan yang melintas di tiga jalur
tersebut sebanyak empat persen dibanding tahun lalu. Masih berdasarkan
data yang sama, data kecelakaan pada H-1 tahun 2017 terjadi 8 kecelakaan
lalu lintas. Dalam peristiwa itu, enam orang meninggal dunia, tiga luka
berat dan luka ringan 17. Adapun total kerugian sebesar Rp 20 miliar.
Sedangkan untuk H+1 di tahun yang sama
ada empat kecelakaan. Dua orang diantaranya meninggal dunia, empat luka
ringan kerugian Rp 7.7 juta. Pada h+2, ada tiga kecelakaan. Tahun 2018,
di H-1 Iwa menyebut tidak ada kecelakaan. Sedangkan H+1 ada satu
kecelakaan, satu orang meninggal, satu luka berat dan kerugian 500 ribu.
H+2 ada 3 kecelakaan, tiga orang meninggal, satu luka berat dan enam
luka ringan. Total kerugian Rp 27.5 juta. "Secara keseluruhan ada
penurunan signifikan dari kemacetan maupun kecelakaan dan korban," ujar
Iwa saat dihubungi, Selasa (19/6/2018).
Arus Balik
Dinas Perhubungan Prov. Jabar juga melansir perbandingan kepadatan kendaraan arus balik yang terjadi di tiga jalur utama, yakni Pantura, Tengah dan Selatan, antara tahun ini dan tahun lalu.
Dinas Perhubungan Prov. Jabar juga melansir perbandingan kepadatan kendaraan arus balik yang terjadi di tiga jalur utama, yakni Pantura, Tengah dan Selatan, antara tahun ini dan tahun lalu.
Di tahun 2017, warga yang melakukan arus
balik pada h+1 di jalur Pantura sebanyak 60.827 jiwa, di jalur tengah
34.127 jiwa dan Jalur Selatan 58.921 jiwa dengan total kendaraan motor
sebanyak 66.565 unit dan mobil sebanyak 87.310 unit. Sesangkan pada H+2,
warga yang melintas di Jalur Pantura sebanyak 99.039 jiwa, Jalur Tengah
54.351 jiwa dan selatan 96.403 jiwa dengan total kendaraan roda dua
119.223 unit dan mobil 130.570 unit.
Tahun 2018, pada H+1 warga yang melintas
di Jalur Pantura sebanyak 124.412 jiwa, Jalur Tengah 42.826 jiwa dan
Jalur Selatan 88.283 jiwa dengan total kendaraan yang melintas
119.021 unit roda dua dan 136.540 unit roda empat. Sedangkan di H+2,
warga yang melintas di Jalur Pantura sebanhak 131.683 jiwa, jalur Tengah
43.360 jiwa dan Jalur Selatan 105.509 jiwa dengan total kendaraan roda
dua sebanyak 104.308 unit dan roda empat sebanyak 175.530 unit.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan bahwa
berdasarkan data dari dishub Jabar tersebut, di H+1 terjadi peningkatan
arus kendaraan sebesar 66 persen. Sedangkan pada h+2 terjadi
peningkatan sebesar 12 persen.
Lebih lanjut Iwa mengatakan bahwa jalur
tengah dan selatan mulai berkurang. Masyarakat memiliki kecenderungan
melintasi Jalur Pantura. Ia menilai hal itu tidak terlepas dari
fasilitas jalan trans jawa yang sudah mulai terkoneksi meski belum 100
persen.
Melihat trend mudik yang diklaim kebih
baik, Pemprov Jabar terpacu untuk segera melelang rencana pembangunan
jalan tol Gede Bage-Majalaya-Tasik-Banjar yang panjangnya 106-110 km.
Hal ini akan segera didiskusikan dengan pihak Badan Pengatur Jalan Tol.
"Jika di jalur tengah dan selatan konektivitasnya bisa ditingkatkan,
mudik akan terbagi dan arus lalin tidak akan padat," imbuhnya.
"Tapi ini harus didukung oleh semua
pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kalau
terealisasi, jalur Selatan akan mempunyai sarana yang memadai untuk
dilalui pemudik secara cepat dan nyaman," tambahnya.(humas|mnm).