Masuk 200 Daftar Muballigh Kemenag, Ini Jawaban Yusuf Mansur..!
BRNews - Kementerian Agama merilis 200 nama mubalig atau ustaz/ustazah yang
ada di Indonesia. Salah satunya yakni ustaz Yusuf Mansur. Dia mengaku
bersyukur atas apresiasi yang diberikan Kementerian Agama karena
memasukkan namanya.
"Alhamdulilah saya diakui yang 200 list itu. Tapi saya bukan mubaligh, saya ini santri," ujar Yusuf dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Ahad 20 Mei 2018.
Yusuf mengatakan, dengan masuknya daftar nama tersebut itu merupakan ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Sementara itu, dia juga mengomentari banyaknya mubaligh yang tidak masuk daftar nama itu. Salah satu di antaranya Ustaz Abdul Somad.
"Luar biasa kecintaan umat kepada mubalignya masing-masing. Kalau
saya tidak masuk ke daftar itu, saya juga bersyukur banyak yang masih
ingat sama saya. Kalau pemerintah yang menangani ini ya harus
bertanggung jawab," kata dia.
Yusuf menjelaskan, dengan munculnya daftar tersebut harusnya disikapi dengan kalimat yang positif agar tidak menyinggung satu sama lain. "Ini adalah izin Allah. Jika kita lihat dari 200 nama itu, saya tidak kenal semua," ucap dia.
Seperti diketahui, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Kemenag menerima banyak pertanyaan dari masyarakat terkait nama mubalig yang bisa mengisi kegiatan keagamaan mereka.
Kemeriahan kegiatan keagamaan di perkantoran bahkan tidak kalah dengan syiar di masjid, musala, dan majelis taklim.
"Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi mubalig oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama mubalig," kata Menag, Lukman Hakim Saifuddin dilansir laman Kemenag.go.id.
Menurut Lukman, 200 nama mubalig yang dirilis Kemenag ini merupakan tahap awal. Tidak sembarang mubalig untuk bisa direkomendasikan kepada masyarakat. Setidaknya ada tiga kriteria yang mesti dipenuhi, yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi. (viva|mnm).
"Alhamdulilah saya diakui yang 200 list itu. Tapi saya bukan mubaligh, saya ini santri," ujar Yusuf dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Ahad 20 Mei 2018.
Yusuf mengatakan, dengan masuknya daftar nama tersebut itu merupakan ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Sementara itu, dia juga mengomentari banyaknya mubaligh yang tidak masuk daftar nama itu. Salah satu di antaranya Ustaz Abdul Somad.
Yusuf menjelaskan, dengan munculnya daftar tersebut harusnya disikapi dengan kalimat yang positif agar tidak menyinggung satu sama lain. "Ini adalah izin Allah. Jika kita lihat dari 200 nama itu, saya tidak kenal semua," ucap dia.
Seperti diketahui, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Kemenag menerima banyak pertanyaan dari masyarakat terkait nama mubalig yang bisa mengisi kegiatan keagamaan mereka.
Kemeriahan kegiatan keagamaan di perkantoran bahkan tidak kalah dengan syiar di masjid, musala, dan majelis taklim.
"Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi mubalig oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama mubalig," kata Menag, Lukman Hakim Saifuddin dilansir laman Kemenag.go.id.
Menurut Lukman, 200 nama mubalig yang dirilis Kemenag ini merupakan tahap awal. Tidak sembarang mubalig untuk bisa direkomendasikan kepada masyarakat. Setidaknya ada tiga kriteria yang mesti dipenuhi, yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi. (viva|mnm).