Masjid Agung, Ikon Sibolga, Negeri Berbilang Kaum

BRNews - Masjid Agung Sibolga merupakan masjid yang sudah menjadi kebanggaan masyarakat Kota Sibolga sejak lama, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Karena secara historis Mesjid Agung Sibolga dibangun sejak 1908, masa dimana Indonesia masih dalam kekuasaan penjajahan Belanda, keberadaan masjid ini penting karena penduduk Kota Sibolga mayoritas Islam.



Ketua BKM Masjid Agung Sibolga Mauluddin kepada Inhum Sabtu, 19 Mei 2018 mengatakan, Mesjid dengan arsitek lama dan ukuran kecil dahulu berada tepat bersebelahan dengan pasar 'onan lama' sebagai pusat aktifitas kegiatan masyarakat Sibolga kala itu, pusat pasar yang sekarang sudah menjadi lokasi Kantor DPRD, Gedung Bazis dan Pengadilan Agama Kota Sibolga.
“Akhirnya pada tahun 1976, dilakukanlah pemugaran dan peremajaan yang pertama kali oleh Pemko Sibolga, yang kala itu dibantu masyarakat dan pemerintah Pusat, maka berubahlah perwajahan Masjid Agung yang lumayan kecil menjadi cukup besar, namun dengan arsitektur yang masih sangat sederhana,” kata Mauluddin.
Pembangunan kembali Masjid Agung Sibolga lanjut Mauluddin berawal dari terjadinya gempa di Aceh dan Nias tahun 2004 dan 2005, guncangan gempa yang sangat kuat, khususnya yang melanda Kepulauan Nias tahun 2005 membuat Mesjid Agung tak bertahan, menyebabkan kerusakan dibeberapa bagian mesjid yang dikhawatirkan memberikan dampak yang kurang baik jika dibiarkan. Oleh karena itu, pengurus mesjid akhirnya menyimpulkan agar jangan cuma direhab saja, namun harus dibangun kembali secara utuh seperti baru memulai.
“Berkat musayawarah yang dilaksanakan pada Juni 2007 diambil kesimpulan agar benar benar membangun kembali Masjid Agung dengan bangunan yang lebih besar, lebih kokoh dan lebih mampu menampung jamaah dari seluruh sudut Kota Sibolga,” jelas Mauluddin.
Akhirnya, Walikota Sibolga saat itu Sahat P Panggabean membentuk panitia pembangunan yang dipimpin oleh Afifi Lubis yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Walikota Sibolga. Tahun 2007 dialokasikan dari APBD, dan 2013, masjid agung akhirnya dapat terbangun secara gotong royong  oleh seluruh masyarakat Kota Sibolga.



Senada dengan itu, WKM III Humas MAN Sibolga Khairuman Lubis kepada Inhum mengatakan, Masjid Agung Sibolga saat ini bukan hanya sekedar tempat ibadah, tetapi juga menjadi ikon bagi Negeri Berbilang Kaum Sibolga Nauli, bahkan menara masjid yang cukup tinggi dilengkapi lampu suar yang membantu kapal kapal di lautan lepas menemukan Kota Sibolga dengan mudah.
“Masjid Agung menjadi satu kebanggaan umat Islam Kota Sibolga, arsitekturnya juga cukup menjanjikan, memberikan kesan yang cukup menyejukkan, Alhamdulillah, kita punya Masjid yang membanggakan ini,” demikian  ungkap Khairuman Lubis. (kemenag sumut|mnm).

Subscribe to receive free email updates: