JCH Kota Payakumbuh Lakukan Manasik Haji
BRNews - Jemaah Calon haji
(JCH) Kota Payakumbuh mengikuti manasik perdana dalam Bulan Ramadhan
tahun 1439 H, walaupun sebagian dari JCH yang mengikuti manasik di bulan Ramadhan, tapi sedikitpun terlihat wajah lelah para jemaah.
Manasik yang dipusatkan di aula serbaguna
kankemenag pada Kamis (24/05) diawali dengan pemeriksaan kesehatan oleh
Dinas Kesehatan Payakumbuh yang dikoordinir Kabid P3 dan Kesmas, Hj.
Hefi Suryani bersama tim.
Bagi JCH yang telah mengikuti pemeriksaan
kesehatan ini dibolehkan memasuki aula serbaguna untuk menerima
imformasi penting dan materi manasik yang kesempatan itu disampaikan
langsung Kepala kankemenag Asra Faber.
Dalam paparannnya, Asra Faber menerangkan
syarat, rukun, wajib dan sunah haji secara simpel. Kesempatan itu
pemateri lebih menekankan kajian materinya pada rukun haji.
"Rukun haji adalah 6 yakni ihram, wukuf,
tawaf ifadah, sa’i, tahallul dan tertib. Semua ibadah bergantung kepada
niat, jadi pasanglah niat ihram sejak dari miqot. Miqat itu adalah batas
awal memakai ihram (pakaian tampa jahitan). Adapun miqat biasanya
dilaksanakan di kawasan sejajar (setentang) Ya Lam Lam (untuk embarkasi
Padang, antara Padang-Jedah). Miqat yang lainnya adalah di Bir 'Ali,"
Asra Faber mengawali paparannya.
"Berdasarkan gelombang kelompok
terbangnya, Embarkasi Padang terdiri dari 2 gelombang. Gelombang I jama’ah menuju ke Madinah terlebih dahulu dengan wilayah
miqat mereka adalah di Bi’r ‘Ali. Karena mereka berhenti dahulu di
Madinah dan menetap sementara di sana sehingga mereka berihram dari
miqat penduduk Madinah.
Sementara gelombang kedua jamaah yang langsung
terbang menuju Mekkah dengan miqatnya adalah di Yalamlam, karena ini
arah yang sejajar bagi penduduk Indonesia dari arah tanah air. Ketika
melewati daerah miqat ini jama’ah haji masih berada di atas pesawat
sehingga jamaah haji harus berihram di atas pesawat.
"Awak pesawat
mengumumkannya satu jam atau setengah jam sebelum tiba di atas miqat
atau di tempat yang sejajar dengan miqat, agar jama’ah haji bersiap-siap
untuk berihram," terang Asra Faber.
Dari hasil rapat antara Kakanwil dengan
kepala Kankemenag dan Kasi PHU dar19 kota/kabupaten di Sumatera
Barat di Padang, Selasa (22/05/2018), dihasilkan bahwa JCH Payakumbuh
tergabung dalam kloter 10 gelombang I.
"Insyaallah kita akan meninggalkan
Payakumbuh menuju Embarkasi Padang pada tanggal 26 Juli 2018. Setelah
melalui berbagai rangkaian kegiatan di Embarkasi Padang, tanggal 27 Juli
2018 kloter 10 gelombang I akan bertolak menuju Medinah dengan pesawat
Garuda dengan noper GIA 3310 bergabung dengan jemaah Bengkulu. Untuk
itu marilah kita intensifkan manasik. Selain itu kita tingkatkan
kualitas dan kuatitas ibadah serta jaga kesehatan," katanya lagi
Dalam sesi tanya jawab, Kepala kankemenag
Asra Faber selaku pemateri menyempatkan menanyakan kepada jemaah, "Mana
yang lebih baik gelombang I dengan gelombang II ?". Kebanyakan JCH
menjawab lebih baik gelombang I, dengan alasan tubuh masih fit untuk
beribadah, sedangkan gelombang II di Medinah biasanya cuacanya lebih
dingin.
Pemateri Asra Faber kesempatan itu menyimpulkan materinya yang
hanya bisa paparkan aspek ihram dengan kesimpulan "antara gelombang I dan
gelombang II, sama baiknya". Yang tidak baik itu adalah tidak ikut
diantara kedua itu alias tidak mau menunaikan haji.
Tampak hadir dalam manasik perdana di
bulan Ramadhan siang itu Kasi PHU, H. Jufrimal bersama ketua manasik
mandiri H Zuldaswar. (kemenag|mnm).