Cerita yang Tercecer Dari Hiruk Pikuk MTQ Ke-35 Prov. Jabar 2018

BRNews - Pelaksanaan MTQ Propinsi Jabar yang ke 35 hampir sebulan  berlalu. Tepatnya di Palabuhan ratu 14-20 April 2018. Namun demikian, masih ada saja sisi-sisi cerita unik nan menarik yang masih menjadi unek-unek  tertinggal dalam catatan hati dan belum sempat dibagikan.

Sabtu (12/05) penulis  menyambangi rumah salah seorang penggiat MTQ Ke-35 Tingkat Pov. Jawa Barat, Utik Kaspani namanya yang beralamat di Kecamatan Palabuhanratu, dan lokasi rumahnya sangat dekat dengan arena perhelatan akbar ter sebut. 
Di tengah perbincangan kami, Utik menyampaikan “Pak, ada yang cerita yang terlupakan dibalik hiruk pikuk dan megahnya MTQ Ke-35 Tingkat Prov. Jawa Barat”, katanya. 
Kemudian Utik menjelaskan bahwa salahsatunya adalah program Dispora Kabupaten Sukabumi yang bekerjasama dengan panitia MTQ berusaha  memperkenalkan destinasi wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu kepada seluruh official dan peserta MTQ dari 27 Kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat. Ya begitulah ibarat kata satu kali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Harapannya mtq sukses, pariwisatapun sukses..
Para official dan seluruh peserta diberikan fasilitas serta dimanjakan untuk bisa menikmati berbagai keunikan dan keindahan panorama alam yang dimiliki oleh geopark Ciletuh-Palabuhanratu Sukabumi yang belum lama ini baru diresmikan oleh UNESCO, sehingga bukan saja menjadi obyek wisata lokal dan nasional, tetapi sekaligus menjadi situs pariwisata dunia.
Dengan harapan para official dan para peserta MTQ se-Jawa Barat bukan hanya menikmati untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi mereka bisa menjadi duta wisata untuk  warga Jabar pada umumnya..
Destinasi wisata yang diperkenalkan kepada mereka kemarin sebenarnya baru hanya sebagian kecil saja dari yg dimiliki geopark, seperti Puncak Darma, Puncak Dini dan dua buah air terjun. 
Sementara Geopark yang seutuhnya adalah tersebar di 8 kecamatan yang terbentang luas dari Ciletuh sampai Palabuhanratu yang semuanya memiliki keunikan dan keasyikan masing-masing.
Dengan mengusung konsep manajemen pengelolaan kawasan yang mensinergikan keragaman geologi, hayati, dan budaya melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang tersebar di 8 kecamatan wilayah kabupaten sukabumi. 
Menjadikan kawasan Geopark Cileutuh Palabuhan ratu terbilang cepat dalam proses penilaian oleh UNESCO yang dilakukan pada awal bulan Agustis 2017. Padahal, menurut data empiris  dibutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun untuk sampai pada penetapan kawasan geopark nasioanal. 
Demikian seperti yang dituturkan oleh Bapak Ratmo, S.Ag., M.H. yang menjadi pemandu kami selama kegiatan tadabur alam itu berlangsung.
Sehingga dengan ditetapkannya Geopark Cileutuh-Palabuhanratu menjadi salah satu obyek wisata dunia oleh UNESCO,  bisa dinikmati oleh siapa saja, dari mana saja dan kapan saja menjadi kebanggan dan keindahan tersendiri bagi warga Sukabumi.
Terima kasih kepada panitia, yang sudah mengagendakan acara kunjungan ke satu-satunya tempat yang menjadi destinasi wisata geopark di Jawa Barat yang diakui oleh UNESCO. 
Demikian seperti yang dituturkan oleh Muhammad, salah satu peserta dari kafilah Kab. Purwakarta. (kemenag|moh. iqbal taufiqi).

Subscribe to receive free email updates: