Radikalisme No, Jabar Aman dan Beradab Yess
BRNews - Upaya pemerintah dalam memelihara
kerukunan dari pengaruh radikalisme yang timbul akibat perbedaan cara
pandang dan pemahaman dalam menerima penomena sosial, kesejahteraan,
pendidikan, balas dendam, ketidakpuasan terhadap pemerintah, pemahaman
agama yang dangkal, sempit dan indoktrinisasi ajaran agama.
Masalah-masalah itu menjadi pembahasan menarik dalam Workshop Penanganan dan Pencegahan Gerakan Radikalisme dengan tagline
“Radikalisme No, Jabar Aman dan Beradab Yess.!!” yang diselenggarakan Subbag Hukum
dan KUB Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Senin s/d Selasa
(16-17/4) di Sutan Raja Hotel Jl. Raya Soreang KM. 17 No. 10 Bandung.
Dalam kangkaian ini materi disampaikan dengan penggunaan metode ceramah, tanya jawab, problem solving dan diskusi.
“Dengan metode diskusi, diharapkan mampu
melahirkan peta gerakan radikalisme di Jawa Barat dan upaya solutif
pengananannya” tutur Kasubbag Hukum dan KUB Dr. Jamaluddin SH, MSi.
Peserta kegiatan sebanyak 48 orang,
terdiri dari unsur Penyuluh Agama Fungsional dan Penyuluh Agama Honorer
dari seluruh Provinsi Jawa Barat. Penyuluh Agama memiliki peranan sebagai ujung tombak dalam
melakukan fungsi penyuluhan di bidang keagamaan.
Selain menghadirkan
Pemateri atau Narasumber dari unsur Internal Kementerian Agama, sepaerti dilaporkan melalui web resmi Kanwil Kemenag Jabar, kegiatan
tersebut menghadirkan Narasumber
dari unsur Polda dan Binda Provinsi Jawa Barat
Sesi acara diisi dengan
pembagian komisi, yaitu komisi A dan komisi B yang dibimbing langsung
oleh pemateri/narasumber untuk merumuskan sebuah resolusi sebagai
problem solving penanganan dan pencegahan radikalisme yang kemudian
hasilnya adalah untuk disepakati bersama. (kemenag|mnm).