Perguruan Tinggi Islam Teruji Bentengi Bangsa dari Pemahaman Intoleran

BRNews - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kontribusi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat besar. PTKI ikut menjaga generasi bangsa dari pemahaman yang intoleran.

“Kita bersyukur PTKI di Indonesia telah teruji dan berhasil untuk membentengi bangsa dari pemahaman yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Menag saat membuka Seminar Internasional dan Temu Tokoh Lintas Agama di IAIN Samarinda, Rabu (14/2).
"Hal ini karena kurikulum yang diajarkan menekankan pentingnya menghormati keragaman itjihad dan madzhab terhadap hal-hal yang sifatnya furuiyyah," sambungnya di kutip kemenag.go.id.
Menag mengapresiasi IAIN Samarinda yang menggelar Seminar Internasional dengan mengusung tema  Revitalizing The Role Of Islamic Higher Education Towards Cultural Transformation And Radicalsm Prevention.
Seminar ini dihadiri praktisi pengajar dari sejumlah perguruan tinggi negara sahabat, di antaranya: Brunai Darussalam, Singapura, Malaysia, Australia dan Thailand. Menurut Menag,  tema seminar spesifik, membahas revitalisasi dan peran Pendidikan Tinggi Islam dalam rangka transformasi budaya dan menangkal radikalisme merupakan isu yang sangat penting dan krusial.
“Bagi saya seminar internasional ini tidak hanya sekadar untuk diseminarkan, akan tetapi perlu ada langkah-langkah kongrit dalam rangka mencegah radikalisme di negara kita," kata Menag.
Menag menambahkan, bila ingin melihat corak keberagaman suatu bangsa, lihatlah bagaimana keberadaan perguruan tinggi di negara tersebut.
Dengan kematangan pendekatan ilmu-ilmu keislaman tersebut, alumni dan civitas akademika PTKI relatif terbiasa melihat keragaman pendapat serta tidak kagetan dalam melihat perbedaaan pendapat.
“Saya juga mengapresiasi akan tumbuhnya pusat studi Islam dan Pancasila di kampus IAIN Samarinda untuk memproteksi seluruh civitas akademika dari ajaran-ajaran yang menebar kebencian berbasis agama," imbuh Menag.
“Tidak ada tempat buat intoleransi tumbuh di Indonesia dan PTKI mesti antisipatif dengan riset-riset kebijakan berbasis problem yang sedang terjadi di masyarakat. Sekali lagi saya berharap agar kampus IAIN Samarinda terus menjaga DNA PTKI kita yang terus mengembangkan paradigma Islam rahmatin lil alamin," sambung Menag.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga meresmikan Pusat Studi Islam dan Pancasila serta peletakan batu pertama pembangunan Auditorium Kampus II IAIN Samarinda. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: