Revitalisasi KUA Menumbuhkan Semangat Dalam Memberikan Pelayanan Publik

BRNews - Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) tidak hanya tentang pencatatan dan layanan pernikahan. KUA sebagai garda terdepan Kementerian Agama, terus berbenah meningkatkan layanan publik.
Selain meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi dan pencatatan nikah, KUA juga berbenah dalam penyuluhan dan bimbingan keagamaan. Seperti di Kabupaten Majalengka, kini revitalisasi KUA telah menumbuhkan semangat baru dalam layanan publik.
Kepala Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, Agus Sutrisno, berbagi kisah kepada bimasislam di sela-sela kesibukannya beraktifitas.
Menggawangi Seksi Bimas Islam merupakan pengalaman menantang baginya. Selain bersentuhan langsung dengan ruh Kementerian Agama, Seksi Bimas Islam senantiasa berada di garis terdepan dalam layanan publik. Walhasil, baik dan buruknya citra Kementerian Agama banyak disumbang oleh kualitas layanan KUA.
Sadar akan hal tersebut, Agus memulai revitalisasi dengan semangat transparansi. Hal pertama ia lakukan adalah mengajak para KUA untuk melihat desain anggaran dan rancang bangun keuangan Bimas Islam, sehingga pihak KUA mengetahui rancang bangun anggaran kebimasislaman di Majalengka. Karena itulah setiap penyusunan anggaran, para kepala KUA dilibatkan secara aktif.
“KUA sekarang sudah bisa melihat bagaimana desain anggaran setahun ini. Jangan lagi ada anggaran yang tak terencana dengan baik. Harus fokus,”tuturnya.
Selain soal transparansi, berbagai hambatan sering dijumpai saat pelaksanaan tugas-tugas KUA. Agus menambahkan, KUA tak jarang dihadapkan pada persoalan-persoalan yang cukup unik. Ia mencontohkan, penerapan biaya Rp 0 bagi pernikahan di kantor KUA mengharuskan tersedianya fasilitas ruangangan maupun parkiran. Para calon pengantin sering datang dengan rombongan besar. Sementara fasilitas KUA belum mampu semuanya memiliki fasilitas perkantoran yang layak.
Berbagai hambatan dan persoalan yang dijumpai di lapangan ia bawa dalam Rapat Dinas tetap (Radintap) bulanan. Kegiatan ini merupakan ajang koordinasi dan problem solving, sharing ide dan pengalaman demi perbaikan KUA ke depan.
Disinggung perihal SDM penghulu pada KUA, alumnus Pesantren Darussalam, Ciamis, Jawa Barat ini menyatakan bahwa seluruhnya telah memenuhi standar kualitas penghulu. Hal ini tak lepas dari proses seleksi serta pembinaan secara berkala yang dilakukan pihak Kemenag Majalengka.
“Pembinaan penghulu kita selenggarakan sekali dalam satu bulan, isinya bahtsul masaildan pengajian. Ini bagian dari upaya meng-up grade wawasan kepenghluan,”ujarnya.
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sendiri terdiri dari 26 Kecamatan. Dari sejumlah 55 penghulu, 29 di antaranya penghulu murni.Sisanya adalah penghulu yang diberi tugas tambahan sebagai kepala KUA. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: