Menag dan Grand Mufti Mesir Galang Kerjasama Bidang Fatwa

BRNews - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Grand Mufti Mesir Shawqi Ibrahim Allam sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam pendidikan di bidang fatwa. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan antara Menag dengan Grand Mufti Mesir di Majelis Fatwa Mesir, Kairo, Kamis (18/1).
Sebelumnya, seperti dilaporkan situs kemenag.go.id, Menag menjadi salah satu pembicara pada Konferensi Internasional untuk Membela Al-Quds yang digelar oleh Al Azhar University.
“Saya menawarkan kerjasama dengan Grand Mufti Mesir untuk memperkuat para ulama pondok pesantren, akademisi, cendekia, dan para tokoh ormas Islam untuk mendapatkan pelatihan dalam pembuatan fatwa sesuai tradisi keilmuan dan pengalaman Mesir selama ini,”  terang Menag.
Menurutnya, pelatihan ini akan dilakukan selama 1 atau 2 bulan penuh. Harapannya, selain memperkuat kompetensi para peserta, juga meningkatkan wawasan dan kearifan dalam menyikapi perbedaan, sehingga berkontribusi dalam menciptakan kedamaian dan peradaban dunia dengan tampilan Islam rahmatan lil alamin.
Tawaran kerjasama dari Menag ini disambut baik oleh Grand Mufti Mesir. Shawqi Ibrahim Allam menilai arus informasi global menjadi tantangan bagi umat untuk bisa menampilkan wajah Islam yang damai dengan metodologi penetapan hukum (istimbath) yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat harus diedukasi untuk memahami rujukan ajaran Islam yang otoritatif, sehingga bisa memilih dan selektif terhadap informasi yang berkembang, juga mampu menyaring ajaran Islam yang menyimpang,” tuturnya.
Menurut Shawqi, publik harus tahu dan melihat ajaran Islam, tidak sebatas pada simbolnya saja, seperti peci, jubah dan aksesoris lainnya. Lebih dari itu, Islam haruslah dilihat dari apa yang terefleksi dari isi kepala dan hati umatnya.
“Islam bukan dinilai atas apa-apa yang dikenakan pada kepala (fisik) kita, tapi tercermin dari isi di kepala dan hati kita. Tentunya kita ingin seorang Muslim yang memiliki hati yang bersih, dan inilah gambaran atau wajah Islam yang harus ditampilkan dengan wujud akhlak dan perilaku yang baik,” jelasnya.
“Jadi tampilkanlah wajah Islam yang dirindukan, yang ramah dan membawa kedamaian dan kesejukan,” sambungnya.
Ikut mendampingi Menag, Duta Besar Indonesia Berkuasa Penuh untuk Mesir Helmy Faisal, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi yang juga Ketua Organisasi Alumni Al Azhar di Indonesia, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Muchlis M Hanafi, serta Muhammad Adib Abdushomad dan pejabat KBRI. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: