Menag Lukman Minta Penyuluh Agama Terus Kampanyekan Pesan Kedamaian Agama
foto kemenag|boy |
Hal ini disampaikan Menag dalam acara Pembinaan Aparatur
Sipil Negara (ASN) pada Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, di Bandar
Lampung, Selasa (19/12). Tidak kurang dari 700 orang dari unsur KUA,
Penyuluh, serta Penghulu memadati ruang pertemuan.
Menurut Menag, guna menyikapi perbedaan yang muncul di
masyarakat, diperlukan kedewasaan dan kearifan. Hal ini dikarenakan
keragaman dan perbedaan merupakan suatu keniscayaan, bahkan sunnatullah.
“Harapan saya, perbedaan tidak untuk saling dibenturkan
atau diperhadapkan. Tuhan menciptakan kita berbeda untuk saling
melengkapi,” ungkap Menag.
Menag mencontohkan perbedaan pandangan terkait dengan
pemberian ucapan selamat Natal bagi umat Muslim. Sebagian membolehkan,
sebagian lainnya mengharamkan. Masing-masing pandangan memiliki basis
argumentasi.
Tugas Kementerian Agama-lah, dalam hal ini penyuluh, untuk
menjelaskan kepada masyarakat mengapa ada keragaman pendapat.
“Diperlukan kedewasaan dan kearifan dalam menyikapi perbedaan,” ungkap
Menag.
“Tugas kita adalah menjelaskan, lalu menghormati pandangan lain,” lanjutnya.
Menag juga berharap seluruh ASN Kementerian Agama
meningkatkan wawasan dan meluaskan khazanah. Tugas berat tersebut, hanya
mungkin jika memiliki keluasan khazanah.
Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag
Provinsi Lampung diikuti dengan peresmian Balai Nikah dan Manasik Haji
pada Kantor Urusan Agama (KUA).
Tampak hadir Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo,
Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Rektor UIN Raden Intan Lampung
Moh. Mukri, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Suhaili, Rektor IAIN
Metro Lampung Enizar, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki,
Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Afrizal Zen. (kemenag|rusydi).